BATAM, Realitasnews.com – Warga RT 009/RW 26, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Batam mengeluh adanya tempat pengepul barang bekas didepan rumah toko (Ruko) City Point di Jalan Brigjen Katamso tidak jauh dari pemukiman mereka.
Di tempat pengepul barang bekas itu, pemiliknya menimbun berbagai macam barang bekas seperti : kardus bekas, botol plastic, kaleng dan besi tua.
Warga sekitar khususnya warga yang berusaha di Ruko di dekat pengepul barang bekas itu sangat kesal lantaran barang-barang bekas yang mereka kumpulkan mengundang lalat dan mengakibatkan banyak nyamuk.
“ Kalau begini terus bisa gulung tikar kami mas, sebab pelanggan kami tidak nyaman untuk berbelanja,” kata salah warga yang berinisial Pj.
Ia mengatakan bahwa dirinya bersama warga sekitar tidak melarang si pengepul barang bekas untuk berusaha, tetapi mereka harus memperhatikan warga di sekitar tempatnya berusaha.
Terkait hal tersebut, kordinator lapangan pengepul barang bekas itu berinisial A mengakui beberapa hari yang lalu banyak lalat. Hal itu disebabkan mereka menampung kaleng susu bekas dan kaleng bekas oli sehingga mengakibatkan banyak lalat.
" Untuk kaleng susu dan kaleng bekas oli kita sudah tidak terima lagi dan sekarang sudah tidak ada lalat dan barang barang ini akan diangkut mulai besok pada Jumat hingga Minggu karena Senin sampai Kamis kami mengumpulkan barang bekas mas,” katanya.
Lanjutnya, pihaknya dalam berusaha besi tua, selalu menjaga supaya warga sekitar tidak komplain.
Warga lainnya berinisial SH mengatakan dirinya bersama warga lain sepakat akan membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keberatan dan menolak akan kegiatan usaha tersebut.
“Kami merasa terganggu, lantaran aktivitas pengepul barang bekas itu tidak kenal waktu dan sangat berisik,” kata SH.
Selain menimbulkan banyak lalat dan nyamuk, mobil pengangkut barang bekas itu saat melakukan bongkar muat sangat menggangu arus lalu lintas.
“Kadang mobil pengangkut barang bekas itu di parkir di tepi jalan. Sehingga menyulitkan warga untuk lewat di gang akses masuk ke pemukiman kami, “ katanya.
“Komplek kami sekarang menjadi kumuh. Seperti tempat pembuangan sampah,” tambahnya.
SH bersama warga lainnya sangat kwatir sebab banyak botol bekas dan plastic, jika air tergenang maka bisa saja menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti yang bisa menyerang warga menyebabkan penyakit deman berdarah (DBD.
Selain itu, pekerja pengepul barang bekas itu sering membakar kabel sehingga menimbulkan asap hitam yang dapat mengganggu pernapasan warga. (Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus