BATAM, Realitasnews.com - PT Austin Engineering Indonesia yang
berada di Kawasan Industri Kabil, Kota Batam, kembali melakukan ekspansi dengan
peningkatan investasi aset serta pembaharuan fasilitas.
Nilai ekspansi dan investasi
tersebut tak main-main, sebesar 6 juta Dolar Australia senilai dengan 63,3
miliar rupiah.
Langkah inipun mendapat sambutan
positif dari Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi.
Mengingat, pihaknya juga tengah
berupaya agar iklim investasi di Kota Batam berjalan kondusif dan kembali
bangkit pasca terpaan Pandemi Covid-19.
"Kami mengapresiasi dan
mendukung penuh peningkatan ekspansi yang dilakukan PT Austin Engineering. Kami
berharap, langkah ini mampu meningkatkan nilai ekspor yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi," ujar Muhammad Rudi dalam pidatonya saat agenda
peresmian ekspansi PT Austin Engineering, Rabu, (8/2/2023).
Di sisi lain, Muhammad Rudi
berpesan agar seluruh pemangku kepentingan di Kota Batam mampu menjaga kondusifitas
daerah ke depannya.
Hal ini sejalan dengan upaya
pemerintah yang terus menggesa pembangunan infrastruktur jalan saat ini.
Dengan tujuan, agar investor
terus berdatangan ke Kota Batam dan memberikan dampak positif terhadap
perekonomian masyarakat.
"Kami menjamin dan mendukung
kemudahan investasi. Kita jaga iklim investasi agar produksinya bisa terus
berjalan," tambahnya.
Sementara, CEO PT Austin
Engineering David Singleton mengatakan Kota Batam sangat ramah akan investasi.
Menurutnya, pelayanan investasi sangat cepat dan mendukung proses bisnis
perusahaan asing di Batam.
"Kota Batam pilihan tepat
untuk berinvestasi karena didukung penuh oleh pemerintah. Fasilitas juga
memadai dan pekerja yang berkualitas," ujar David.
Proses ekspansi PT Austin
Engineering sudah berlangsung sejak 18 bulan lalu. Sebelumnya, pabrik eksisting
PT Austin Engineering sudah berada di kawasan yang sama di lahan seluas 3,5 hektare
sejak tahun 2011 silam.
Perusahaan asal Australia ini,
saat ini memiliki tenaga kerja sebanyak 350 orang dan bergerak di bidang
manufaktur body dump truk, buckets, dan berbagai produk yang dibutuhkan
pertambangan untuk tujuan ekspor ke Australia, Selandia Baru, Afrika,
Eropa dan negara lainnya.(*)
Posting Komentar
Facebook Disqus