BATAM, Realitasnews.com - Bea Cukai Batam berhasil mencapai target
penerimaan kepabeanan dan cukai tahun 2022 dengan luar biasa. Capaian
penerimaan kepabeanan dan cukai yang berhasil dikumpulkan meroket hingga
113,21% dari target yang telah ditentukan. Total penerimaan kepabeanan dan
cukai yang dikumpulkan oleh Bea Cukai Batam yaitu sebanyak Rp1,16 triliun.
Selain penerimaan kepabeanan dan
cukai, terkumpul juga penerimaan perpajakan sebesar Rp3,78 triliun sehingga
total penerimaan negara yang dikumpulkan oleh Bea Cukai Batam sebesar Rp4,94
triliun.
“Target penerimaan kepabeanan dan
cukai tahun 2022 yang awalnya sebesar Rp391,04 miliar yang kemudian menjadi
Rp1,02 triliun setelah adanya redistribusi target penerimaan oleh Direktur
Jenderal Bea dan Cukai. Target tersebut sebenarnya sudah berhasil kita capai
lebih dari 100% pada bulan Oktober lalu. Tetapi kita terus kejar dan
memaksimalkan penerimaan negara hingga akhir tahun,” jelas Kepala Kantor
Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Ambang Priyonggo.
Jika dibandingkan dengan
penerimaan kepabeanan dan cukai pada tahun 2021, penerimaan Bea Cukai Batam
pada tahun 2022 meningkat sebesar 6,41% atau melonjak sebesar Rp69,94 miliar.
Capaian penerimaan kepabeanan dan cukai pada tahun 2022 memiliki rincian
sebagai berikut:
● Penerimaan Bea Masuk sebesar
Rp358,33 miliar;
● Penerimaan Bea Keluar sebesar
Rp787,51 miliar; dan
● Penerimaan Cukai sebesar
Rp14,98 miliar.
“Penyumbang penerimaan kepabeanan
dan cukai terbesar di Batam yaitu penerimaan bea keluar. Ada sembilan perusahaan
di Batam yang melakukan kegiatan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan
produk turunannya di sepanjang tahun 2022. Selain itu kenaikan tarif CPO global
pada bulan Juni 2022 membuat capaian penerimaan bea keluar mencapai Rp284,45
miliar,” tambah Ambang.
Peningkatan penerimaan bea keluar
juga sejalan dengan meningkatnya permintaan komoditas
sejalan dengan pemulihan ekonomi
pada tahun 2022. Harga CPO yang melonjak karena terbatasnya produksi di negara
lain memacu produsen lokal di Batam untuk memenuhi kebutuhan
CPO di dunia dengan cara
mengekspor produknya ke luar negeri.
Penerimaan bea masuk naik sebesar
35,80% atau Rp263,86 miliar jika dibandingkan dengan
penerimaan pada tahun 2021.
Penerimaan bea masuk tahun 2022 bersumber dari berbagai
kegiatan pemasukan dan pengeluaran
barang dari dan ke Batam. Bidang usaha perusahaan yang
menjadi penyumbang terbesar yaitu
perusahaan peternakan babi, perusahaan kegiatan eskplorasi minyak gas dan bumi,
perusahaan produsen minyak, perusahaan jasa kiriman barang, dan perusahaan produsen
pipa baja.
Di sisi lain penerimaan cukai pada tahun 2022 meningkat sebesar 62,18% jika dibandingkan dengan tahun 2021. Penerimaan cukai bersumber dari cukai hasil tembakau, cukai etil alkohol, cukai lainnya, denda cukai dan restitusi cukai.
Penerimaan lain yang dikumpulkan
oleh Bea Cukai Batam yaitu penerimaan perpajakan sebesar Rp3,78 triliun yang
meningkat 19,09% jika dibandingkan dengan penerimaan perpajakan pada tahun
2021. Jenis penerimaan perpajakan yang dipungut oleh Bea Cukai Batam yaitu PPh
Impor, PPn Impor, PPnBM, dan PPN Hasil Tembakau.
“Direktur Jenderal Bea dan Cukai
telah menetapkan target penerimaan yang harus dikumpulkan oleh Bea Cukai Batam
pada tahun 2023 sebesar Rp525,70 miliar. Keberhasilan atas capaian
penerimaan kepabeanan dan cukai di tahun 2022 menjadi tolak ukur bagi Bea Cukai
Batam untuk dapat mencapai target di tahun 2023,” pungkas Ambang.
Di sepanjang tahun 2022, Bea
Cukai Batam telah melakukan banyak kegiatan demi menunjang tercapainya target
penerimaan negara. Kegiatan yang dilakukan berupa Customs Visit
Customer dan audiensi dalam rangka mengasistensi langsung perusahaan dan
Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang melakukan kegiatan ekspor-impor di Kota
Batam. Kegiatan ini sejalan dengan fungsi bea dan cukai sebagai industrial
assistance.
Bea Cukai Batam juga senantiasa menjalankan fungsi trade facilitator dengan terus melakukan pengembangan Batam Logistics Ecosystem (BLE) dalam rangka mendorong efisiensi waktu dan biaya logistik, peningkatan efektivitas pengawasan pre-clearance, clearance, dan post-clearance, serta kemudahan perizinan melalui sistem Single Submission (SSm).
Tak hanya itu, Bea Cukai Batam
juga terus mengasistensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota
Batam. Bea Cukai Batam lakukan inventarisasi segala kebutuhan KEK
Batam Aero Technic dan KEK Nongsa Digital Park menindaklanjuti kendala
yang ada serta memberikan solusi maupun terobosan.
Fungsi community
protector juga melekat terhadap keberhasilan capaian kinerja Bea Cukai
Batam. Pada tahun 2022, Bea Cukai Batam berhasil melakukan 606 penindakan
kegiatan lalu lintas barang ilegal dengan total nilai barang yang berhasil
diamankan sebesar Rp110,88 miliar.
“Keberhasilan atas capaian
penerimaan Bea Cukai Batam tentu menjadi keberhasilan bersama.
Tak hanya menjadi bukti kinerja
baik dari setiap pegawai yang telah bekerja keras di tahun 2022, tentunya hal
ini juga menjadi hasil dari sinergi dengan seluruh aparat penegak hukum,
perusahaan-perusahaan, dan masyarakat yang senantiasa mengawasi jalannya aturan.
Capaian ini akan menjadi semangat dan pemacu untuk bekerja lebih baik lagi di
tahun 2023,” pungkas Ambang.(Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus