BATAM, Realitasnews.com - Direktur Badan Usaha Fasilitas dan
Lingkungan, Binsar Tambunan menghadiri Workshop Berbagi Pengetahuan dan
Pengalaman Pengelolaan Air Limbah Domestik di Hotel Santika Batam, pada Kamis
(27/10/2022).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh
Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) dengan tujuan untuk
memperkuat kelembagaan pengolahan air limbah domestik. Hal ini juga diperlukan,
untuk mendorong dan meningkatkan peran perusahaan air minum dalam rangka
memperluas usaha pengelolaan air limbah domestik.
Wakil Ketua Bidang Kemitraan Air
Limbah Persatuan PERPAMSI, Sonny Salimi dalam sambutannya menyampaikan bahwa
workshop ini merupakan langkah awal PERPAMSI dalam memperbaiki pengelolaan air minum
dan sanitasi lingkungan.
"Harapan kami, kegiatan ini
sebagai ajang untuk mencari ilmu mengenai air limbah agar mendapatkan ide demi
pengelolaan air yang lebih maju lagi", ujar Sonny.
Direktur Badan Usaha Fasilitas
dan Lingkungan, Binsar Tambunan dalam kegiatan ini memaparkan pengembangan
Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) di Batam.
“Saat ini kita sedang tahap
penyelesaian IPALD kapasitas 230 Liter/Detik untuk layanan pengelolaan air
limbah di Batam Center dengan lokasi IPALD di Bengkong Sadai. Tahapan ini
bertujuan untuk mengantisipasi pencemaran ke waduk duriangkang dan pantai teluk
tering. Air limbah domestik tersebut kami olah dan salurkan kembali ke waduk
atau secara bertahap akan di kembangkan menjadi sumber air industri,” ujar
Binsar.
Ia juga menyampaikan bahwa Kota
Batam sebenarnya memiliki jaringan tersier yang baik sehingga peristiwa
kehilangan air terbilang minim dan Batam merupakan salah satu yang terbaik
diantara kota-kota lain di Indonesia.
"Mencakup 80% pengembangan
yang sistematis, kita terus mengembangkan beberapa sumber lainnya selain dari
waduk-waduk yang sudah kita bangun. Hal ini harus dilakukan karena Kota Batam
dengan jumlah 1,3 juta penduduk menghasilkan sekitar 70 persen air limbah,
sehingga limbah sangat mencemari sumber air dan pantai yang ada di Batam",
jelas Binsar.
Penyiapan air bersih di Kota
Batam terus digalakkan saat ini. Berbagai lingkungan juga dilaksanakan untuk
menyetok pasokan air hingga tahun-tahun kedepan.
Dalam kesempatan yang sama,
General Manager Pengelola Lingkungan, Iyus Rusmana menyampaikan bahwa kekurangan
air bersih merupakan salah satu permasalahan yang dialami Batam dan limbah
domestik yang dominan mencemari lingkungan.
"Limbah domestik merupakan
pakan bagi tumbuhan eceng gondok. Tumbuhan eceng gondok akan memenuhi dan
memperkecil permukaan DAM. Hal ini harusnya dihindari mengingat fungsi DAM di
Batam berbeda dengan daerah lain, bukan menjadi tempat penetralisir melainkan
sebagai penampungan air yang dikonsumsi,” ujar Iyus.
Hal ini menekankan bahwa
pengelolaan air limbah harus sejalan dengan kebijakan sanitasi yang diwujudkan
oleh peraturan pemerintah daerah. Perencanaan yang dilakukan harus efektif,
efisien, berkelanjutan, dan terpadu.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai.(Ril)
Posting Komentar
Facebook Disqus