BATAM, Realitasnews.com –
Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, mewakili Wali Kota
Batam, Muhammad Rudi, menerima kunjungan Rombongan Studi Lapangan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II Tahun 2022.
Sebanyak 41 peserta tersebut
menggali informasi dan inovasi di Batam terkait penerapan tapping box hingga
Pola Jitu Pemberdayaan Nelayan (ponjen).
Di hadapan peserta PKA, Jefridin
memaparkan proses dan hasil pembangunan di era kepemimpinan Muhammad Rudi.
“Saat ini, hampir semua jalan dilakukan pelebaran, bahkan dari bandara hingga
pelabuhan Batuampar dengan dilakukan pembangunan,” ujar Jafridin.
Tak hanya jalan Sudirman dan
Jalan Yos Sudarso saja, sejumlah jalan lain juga sedang dan sudah dibangun.
“Pembangunan Batam memang sedang pesat. Ini langkah Pemko Batam membangkitkan
ekonomi Batam,” katanya.
Tak hanya jalan, infrastruktur
lain juga dibangun. Seperti bandara, pelabuhan, rumah sakit, rumah ibadah dan fasilitas
umum lainnya di Batam.
“Pembangunan ini atas kolaborasi
antara Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang saat ini dipimpin
Bapak Muhammad Rudi,” ujarnya, Selasa (20/9)
Suksesnya pembangunan ini, lanjut
Jefridin, diiringi adanya inovasi yang mampu meningkatkan pendapatan asli
daerah (PAD), salah satunya penerapan tapping box.
“Alhamdulillah, PAD Batam terus
meningkat dan transparan sehingga pembangunan terus dilakukan,” katanya. Hasil
dari PAD ini tak hanya berakhir ke pembangunan, melainkan juga kepada kesejahteraan
masyarakat maupun nelayan.
“Untuk para nelayan sudah
diterapkan inovasi Pola Jitu Pemberdayaan Nelayan (ponjen),” katanya.
Untuk tapping box, akan
memudahkan wajib pajak menyetorkan pajak yang ditransfer langsung ke kas
daerah. Dengan semua transaksi non tunai itu pula, sebagai langkah pemerintah memastikan
kebenaran transaksi.
“Pelaporan pun dilakukan secara
rutin ke Bendahara Umum Daerah (BUD) setiap hari. Sistem penerimaan dan
pencatatan pembayaran pajak di BP2RD Kota Batam bersifat real-time karena BPPRD
Kota Batam sudah host-to-host dengan Bank Riau Kepri,” katanya.
Ia berharap, dengan upaya yang
dilakukan seperti itu maka PAD Batam akan terus meningkat dan menghindari
adanya kesalahan dalam pelaporan pajak.
Ia pun menekankan, penerapan
sistem saat ini dinilai efektif untuk menghindari penyimpangan baik dari
petugas maupun wajib pajak.
“Kita sangat terbuka untuk
memastikan tidak ada celah bagi petugas atau wajib pajak untuk nakal karena
semua non tunai dan terdata dengan akurat,” tegasnya.
Sementara itu, untuk Ponjen,
Jefridin menjelaskan bahwa inovasi ini akan mendorong Masyarakat Nelayan yang
maju, mandiri, sejahtera dan bermartabat.
“Inovasi ini telah dimunculkan
sejak 2014, dengan inovasi ini semula nelayan memiliki pola pikir individual,
kini sudah berkelompok,” ujarnya.
Ia menyampaikan, Batam memiliki
potensi besar di sektor perikanan dan sudah terbentuk Kelompok Usaha Bersama
(KUB) Perikanan Tangkap sebanyak 6.501 RTP.
“Ini yang kami maksimalkan,
potensi ini terus dimaksimalkan dengan Batam yang memiliki kurang lebih 329 pulau,”
ujarnya.
Bahkan, saat ini di Batam
terdapat kurang lebih 15.875 Rumah Tangga Perikanan Tangkap. Untuk itu, inovasi
yang diciptakan hendaknya mampu memaksimalkan peran para nelayan di Batam.
“Pola pikir individual akan terus
diubah untuk menjadi kelompok agar para nelayan ke depan lebih sejahtera,”
tutupnya.
(MCB)
Posting Komentar
Facebook Disqus