Hadiri Paripurna Istimewa DPRD Kepri
TANJUNGPINANG, Realitasnews.com - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Hj. Marlin Agustina menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-20 Provinsi Kepulauan Riau tahun 2022 di Ruang Sidang Utama - Balairung Raja Khalid DPRD Provinsi Kepri, Sabtu (24/9). Rapat Paripurna Hari Jadi Dua Dasawarsa Provinsi ke-32 di Indonesia ini dipimpin langsung Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak.
Hadir dalam kesempatan itu
Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur Kepri masa jabatan 2005-2010 Ismeth Abdullah,
Pj. Gubernur Kepri masa jabatan 21 Agustus 2015-30 Desember 2015 Agung Mulyana,
Ketua Yayasan BP3KR Huzrin Hood, Anggota DPD RI Dapil Kepri Dharma Setiawan,
Forkopimda Kepri atau yang mewakili, Forkopimda Tanjungpinang atau yang
mewakili, Ketua LAM Kepri Abdul Razak, Para pimpinan instansi vertikal,
Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, Tim Percepatan Pembangunan, para Asisten, staf
ahli, dan Kepala OPD Pemprov Kepri.
Dalam pidatonya, Gubernur Ansar
memohon doa dari semua pihak agar dapat terus melaksanakan tugas dalam mengemban
amanah membangun provinsi ini dengan menyinergikan semua potensi yang ada.
"Tentunya dukungan dari
semua pihak sangat kami butuhkan, mari kita semua “turun tangan” dan bukan
sekedar “urun angan” dalam mengisi pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau"
Pinta Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar pada kesempatan
itu mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terdahulu, yang
telah berjasa dalam mewujudkan Provinsi Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya
Saing, dan Berbudaya.
"Kami juga ingin menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh komponen di Provinsi
Kepulauan Riau, mulai dari Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, DPRD
Provinsi dan Kabupaten/Kota, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Alim Ulama, Cerdik
Pandai, Dunia usaha dan Swasta, Kalangan Pers serta masyarakat secara umum,
atas semua partisipasi, bantuan dan dukungan dalam membangun “Bunda Tanah
Melayu” Provinsi Kepulauan Riau sehingga dapat memperoleh prestasi dan berbagai
penghargaan" ucapnya sungguh-sungguh.
Memang pada pidatonya Gubernur
Ansar kembali memaparkan capaian-capaian yang telah diraih Pemprov Kepri dalam
2 tahun lebih kepemimpinannya bersama Wagub Marlin seperti yang disampaikannya
saat memberikan amanat pada upacara peringatan Hari Jadi ke-20 Provinsi Kepri
yang dihelat pada hari yang sama.
Mulai dari pertumbuhan ekonomi,
peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), Tingkat Kemiskinan yang bisa ditekan,
penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kualitas kesehatan yang
ditunjukkan keberhasilan penanganan pandemi Covid-19, serta kualitas pendidikan
yang dilihat dari indkator rata-rata lama sekolah.
Gubernur Ansar mengatakan,
langkah pertama yang Ia dan Wagub Marlin lakukan sejak dilantik oleh Presiden
Jokowi pada 25 Februari 2021 lalu, saat pandemi Covid-19 masih melanda, adalah
merumuskan rencana pembangunan yang inklusif, holistik, tematik, dan spasial
sehingga mampu untuk pulih dari pandemi Covid-19 serta mewujudkan Kepulauan
Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya sesuai dengan visi RPJMD Tahun
2021-2026.
"Dalam rangka mencapai visi
tersebut maka Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyusun 7 (tujuh)
tujuan pembangunan, yaitu terwujudnya Percepatan Pemulihan dan Peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi, Terwujudnya Optimalisasi Potensi Kemaritiman dan
Lingkungan, Terwujudnya Penguatan Jaring Pengaman Sosial, Terwujudnya
Pembangunan Manusia yang Unggul dan Berkarakter, Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih, Kuat dan Antisipatif, Terwujudnya Pembinaan
Keagamaan, Pelestarian Budaya, dan Harmoni Masyarakat, serta Terwujudnya
Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengintegrasian Antar Pulau"
papar Gubernur Ansar.
Terakhir Gubernur menyampaikan
kesempatan yang diperoleh Kepri dimana telah ditunjuk oleh Bappenas sebagai
pilot project dalam penyusunan peta Transformasi Ekonomi. Hal ini untuk
mengoptimalkan Provinsi Kepulauan Riau yang telah ditetapkan sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus.
Transformasi ekonomi ini
menurutnya dituangkan ke dalam 6 (enam) strategi yaitu: pertama, Sumber Daya
Manusia yang dapat Berdaya Saing. Kedua, Produktivitas Sektor Ekonomi. Ketiga,
Ekonomi Hijau dalam penerapan sirkulasi ekonomi, pengelolaan sampah,
transportasi bersih dan transisi energi. Keempat, transformasi digital dalam
pengembangan data centre, pusat digitalisasi Nongsa (digital bridge Batam dan
Singapura). Kelima, integrasi ekonomi domestik guna mendukung infrastruktur
konektivitas darat dan laut serta pengembangan kluster ekonomi. Terakhir,
enabler dalam birokrasi dan kelembagaan yang efektif.
"Transformasi ekonomi ini
sangat dibutuhkan mengingat Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyadari banyak
permasalahan yang harus segera dicarikan solusinya. Sebagai daerah kepulauan,
pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan
tidak murah. Untuk itu, kita juga berupaya untuk memperoleh dana APBN dalam
pembangunan beberapa proyek strategis nasional di Provinsi Kepri"
tutupnya. (R)
Posting Komentar
Facebook Disqus