Bandara RHA Dirancang Menjadi Trigger Investasi di Kawasan FTZ Batam, Bintan & Karimun
JAKARTA, Realitasnews.com -
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad dan Bupati Karimun Aunur Rafiq bersama
Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono
menandatangani Nota Kesepakatan tentang
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah (RHA) Kabupaten
Karimun di Gedung Karsa, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
Penandatanganan nota kesepakatan
ini merupakan salah satu tahapan akhir dari upaya Gubernur Ansar menggesa
pengembangan Bandara RHA yang menurutnya saat ini menjadi sebuah keharusan yang
tidak bisa ditunda lagi dilakukan.
Kabupaten Karimun sendiri
merupakan satu dari tiga kawasan Free Trade Zone (FTZ) atau kawasan
perdagangan bebas di Kepri selain Batam dan Bintan.
Pembangunan dan Pengembangan
Bandara RHA Kabupaten Karimun bertujuan menambah sarana infrastruktur
transportasi berupa bandara yang dapat dilandasi oleh pesawat narrow body atau
berbadan lebar guna mengakomodir percepatan investasi dan pembangunan di Karimun
yang berujung peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah serta menunjang sektor
pariwisata.
Saat ini dengan panjang landasan
bandara RHA yang hanya 1.430 meter baru cukup untuk mengakomodasi pendaratan
pesawat perintis. Sementara untuk didarati pesawat berbadan besar minimal
panjang runway yang dibutuhkan adalah 2000 meter. Adapun rencananya bandara RHA
akan diperpanjang hingga 2000 x 30 meter.
Gubernur Ansar pada kesempatan
itu mengatakan pengembangan Bandara RHA selain sebagai pendukung pembangunan sektor
lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional, Bandara ini juga
nantinya akan menjadi trigger investasi
dari 3 wilayah FTZ di Kepri yakni Batam Bintan dan Karimun.
"Saat ini investasi di FTZ
Karimun sudah mencapai hampir Rp50 triliun. Terutama investasi maritim seperti
PT. Saipem Indonesia Karimun dan PT. Oiltanking Karimun. Pengembangan bandara
ini nantinya akan menjadi generating factor investasi-investasi lain yang masuk
ke Kepri dan Karimun khususnya" ujar Gubernur Ansar.
PT. Saipem Indonesia Karimun
merupakan perusahaan produksi anjungan minyak lepas pantai dan offshore yang
berpusat di Italia, yang saat ini mengoperasikan Saipem Karimun Yard sebagai
fasilitas galangan anjungan migas lepas pantai terbesar di Asia Pasifik senilai
US$270 juta atau setara Rp3,4 triliun. Megaproyek yang dimulai sejak 2008 itu
berada di Tanjung Pangaru, Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.
Sementara itu PT. Oiltanking
Karimun yang merupakan anak perusahaan joint venture antara Oiltanking GmbH dan
Gunvor Group dengan kapasitas tangki
total 730.000 kubik meter. Terminal ini lengkap terdiri dari tanki penyimpanan
berbagai jenis crude oil, produk BBM (bahan bakar minyak), produk gas, dan
produk petrokimia.
Gubernur Ansar pun mengucapkan
terima kasih kepada Kementerian Perhubungan khususnya Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi yang selalu memberi perhatian penuh pada bidang transportasi di
Kepulauan Riau.
"Pak Menhub dan jajaran
sudah beberapa kali mengunjungi Kepri, ini merupakan bentuk perhatian dan
dukungan beliau terhadap pembangunan transportasi baik laut, darat dan udara di
Kepri" tutup Gubernur Ansar.
Sementara itu Plt. Dirjen
Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono mengatakan, Menhub Budi selalu
berusaha meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar pusat-daerah, dalam
rangka meningkatkan konektivitas bagi masyarakat sesuai target pembangunan
nasional.
"Dan kami akan mendukung
penuh percepatan dan pengembangan Bandara RHA di Karimun ke depan. Keberadaan
bandara ini ke depannya akan dapat memberikan multiplier effect bagi daerah
dengan tetap memberi pelayanan yang baik, terutama keselamatan
penerbangan" ucap Nur.
(ron).
Posting Komentar
Facebook Disqus