Satu- Satunya dari Kepri
BATAM, Realitasnews.com -
Pemerintah Kota (Pemko) Batam kembali menoreh prestasi membanggakan. Kali ini
menjadi salah satu dari 30 peserta terbaik Kategori Instansi Pemerintah Umum
pada Kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik ke-4.
Kompetisi tersebut ditaja
Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
Republik Indonesia bekerjasama dengan Bekerjasama Kemendagri, Kemenkominfo,
KSP, Ombudsman RI dan juga didukung Korea International Cooperation Agency
(KOICA) dan United Nations Development Programme (UNDP).
Hadir mewakili Wali Kota Batam
Muhammad Rudi,
Ia menyebutkan, capaian ini
merupakan buah dari instruksi Wali kota Batam Muhammad Rudi untuk segera
menindaklanjuti semua laporan pengaduan masyarakat dengan cepat. Dalam
praktiknya, di Pemko Batam, setiap pengelola
SP4N LAPOR di masing-masing OPD secara intens berkoordinasi dengan admin
Diskominfo melalui grup internal yang dipantau langsung oleh Sekda Kota Batam
Jefridin Hamid.
"Bapak Wali Kota Batam
Muhammad Rudi ingin agar setiap OPD cepat merespon aduan masyarakat serta
menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Tidak jarang beliau langsung
turun ke lapangan untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik,"
ucap Azril usai menerima penghargaan tersebut di Jakarta, Kamis (16/6).
Tak lupa ia juga menyampaikan
terimakasih kepada seluruh tim Pemko Batam yang terlibat, dari pengelola SP4N
LAPOR tingkat OPD hingga admin yang telah bertugas dengan sangat baik. Ia
berharap tim tidak cepat berpuas diri, pelayanan kepada masyarakat harus terus
ditingkatkan.
"Semua kita berharap, ke
depan akan dapat lebih baik lagi untuk melayani masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Deputi bidang
Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa dalam laporannya mengatakan,
tujuan kompetisi ini adalah sebagai bentuk motivasi kepada penyelenggara
pelayanan publik untuk membangun pengelolaan pengaduan pelayanan publik yang
terintegrasi , partisipatif dan memberikan manfaat untuk perbaikan kualitas
pelayanan publik secara berkelanjutan.
"Serta sebagai perwujudan
manajemen pengetahuan dalam penyelenggaraan pelayanan publik," imbuhnya.
Sejak diselenyelenggarakan
pertama kali pada tahun 2018 sebanyak 162 instansi pemerintah ikut serta dalam
kegiatan ini. Lalu pada 2019 sebanyak 312 instansi tahun 2020 sebanyak 276
instansi. Kemudian tahun 2021 sebanyak 434 peserta dari 573 yang mendaftar baik
dalam lingkup kementerian lembaga dan pemerintah daerah.(MCB)
Posting Komentar
Facebook Disqus