BATAM, Realitasnews.com - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengutarakan, dirinya menempatkan segala kegiatan terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang penting.
Pernyataan ini, Amsakar sampaikan
sembari menyemangati alumni STIKOM Muhammadiyah Batam pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-4 yang di
gelar di Golden View Hotel, (27/3).
"Pengembangan SDM adalah
kunci mempercepat kemajuan satu bangsa juga peradaban," kata Amsakar.
Muhammadiyah disebutkan, telah
membuktikan diri lewat amal usahanya di bidang pendidikan. Dalam berbagai
kesempatan, Amsakar kerap mengingatkan kembali perintah membaca (Iqra) dalam
dalam ayat yang pertama kali turun, Surah Al 'Alaq. Kemudian, Allah SWT akan
mengangkat derajat orang-orang yang berilmu seperti yang difirmankan pada Surah
Al Mujadilah ayat 11.
Pentingnya pengembangan SDM, juga
tercatat dalam sejarah lewat kisah yang berlatar Perang Dunia II. Jepang yang
saat itu kedua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki dibombardir oleh sekutu yang
berujung Jepang kalah perang, menempatkan pendidikan sebagai hal yang krusial.
"Kaisar Hirohito menanyakan
berapa guru yang tersisa. Dan dalam dasawarsa yang tak lama setelah itu, Jepang
bangkit dan menjadi salah satu negara industrial yang produknya mendunia,"
ujarnya.
Menurutnya, ilmu pengetahuan
merupakan kunci sukses dunia dan akhirat. Untuk itu, ia berpesan agar para
wisudawan-wisudawati jangan berhenti belajar. Jika memungkinkan, lanjut hingga
jenjang yang lebih tinggi.
"Tidak ada kata terlambat
untuk mengembangkan kapasitas diri, saya saja masih terus belajar. Minda harus
terus diasah, jangan larut pada rutinitas semata," ajak Amsakar.
Dengan latar belakang yang
ditekuni alumni STIKOM Muhammadiyah, sejatinya merupakan modal besar mengisi
era digital. Amsakar bercerita perihal satu buku yang ditulis seorang professor di Stern School of Business
New York University, Scott Galloway dengan judul "The Four: The Hidden DNA
of Amazon, Apple, Facebook, and Google". Buku ini menggambarkan tentang
perubahan besar dari empat inovasi besar yang kini mewarnai era modern
tersebut.
"Yang saya ingin katakan
bahwa teknologi informasi yang kalian tekuni sudah tepat dengan eranya, tinggal
momentumnya ditangkap," imbuh Amsakar.
Dengan mengasah kemampuan ini,
Amsakar percaya alumni STIKOM Muhammadiyah dan anak muda pada umumnya dapat
berdikari. Tanpa bermental pemakan gaji, aji mumpung, maupun mentalitas
menerabas. "Mentalitas semacam ini yang kita semua harus koreksi, generasi milenial harus hadir
dengan konsep yang baru, tinggalkan pola-pola yang tidak baik," ajaknya.
Lanjutnya, dengan demikian
milenial akan bersiap menghadapi era bonus demografi pada Tahun 2030 mendatang.
Saat itu penduduk Indonesia, 70 persennya diperkirakan berusia produktif.
Kesiapan milenial juga diperlukan guna menjemput Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Kepada kalian semua tentu
kami titipkan harapan yang besar. Generasi yang bersiap bersaing, hingga di
kancah global," pungkasnya.(MC)
Posting Komentar
Facebook Disqus