BATAM, Realitasnews.com - Pemerintah Kota Batam memulai rembuk stunting Tahun 2022. Permulaan ini membawa Batam menjadi daerah pertama se-Kepri yang mengelar rembuk tersebut.
"Kita berharap rembuk ini
mampu melahirkan rencana program yang baik ke depan," kata Amsakar.
Amsakar ingin, penanganan
stunting yang sejak awal sudah bagus di Batam tetap dijalankan secara
konsisten. Sebagai percontohan nasional, bahkan pencanangan - penanganan
stunting di Batam telah dihadiri Kepala BKKBN.Batam juga telah merekrut
pendamping keluarga hingga sudah meneken MoU dengan universitas.
"Saya tak ingin, kerja baik
bapak ibu selama ini terputus di tengah jalan dan tak ingin nanti program yang
kita jalankan sekadar program di atas kertas. Maka kita adakan rembuk
ini," imbuhnya.
Rembuk stunting ini melibatkan seluruh stakeholder terkait. Dari tenaga kesehatan (puskesmas), OPD terkait lainnya, kecamatan, kelurahan hingga RTRW. Selain itu juga, kader PKK, pendamping keluarga, aparat hingga KUA.
"Pada rembuk ini silahkan
sampaikan pendapat. Selanjutnya, berangkat dari paparan puskesmas dan
kecamatan, pendapat ini kita akan formulasikan. Kemudian cari tahu masalahnya,
baru dirumuskan untuk diajukan dalam kegiatan yang hendak kita lakukan tahun
berikutnya," papar dia.
Amsakar menaruh perhatian yang
serius perihal data. Menurutnya data akan menjadi pijakan penting untuk
menentukan langkah selanjutnya ke depan. "Mulai dari data yang baik, yakin
saja akan melahirkan kebijakan yang baik juga," tambahnya.
Ia menyebutkan, untungnya dari
paparan sejumlah puskesmas data yang ada sudah valid. Selanjutnya, dari
gambaran awal persoalan akan diambil sejumlah kebijakan terintegrasi dari OPD
terkait. Gambaran persoalan tersebut seperti soal hunian, gizi dan persoalan lain
yang mempengaruhi stunting.
"Konkritnya kebijakan
terintegrasi yang kita lakukan seperti, masukkan mereka ke DKTS, Jampersal,
terus misalnya masukkan ke Jamkesda. Ini yang saya sampaikan kepada kecamatan,
setelah mendengar paparan puskesmas, agar dapat dipahami dan diusulkan pada
kegiatannya di musrenbang," papar Amsakar.
Selain itu, Amsakar juga meminta
agar tenaga pendamping keluarga yang telah dibentuk dapat dioptimalkan perannya
dalam hal ini. "Jumlah pendamping keluarga ini sebanyak 1.632 orang. Mari
berdayakan ini," katanya.
Untuk rembuk kali ini, tim
membagi dalam beberapa kali kegiatan. Pada hari ini akan berlangsung dua sesi;
sesi pagi untuk Kecamatan Nongsa, Bengkong, Batuampar. Kemudian sesi kedua
(siang), Sagulung Batuaji dan Bengkong.
Lalu pada tanggal 11 Januari
2022, untuk kecamatan Lubuk Baja, Batam Kota dan Sekupang yang juga masih
bertempat di Kantor walikota. Sedangkan pada tanggal 12 Januari 2022, rembuk
untuk wilayah hinterland (Bulang, Galang, dan Belakangpadang) tim akan turun
langsung ke lokasi.(Mc)
Posting Komentar
Facebook Disqus