Dilihat kali
Warung Ita di Tempat Wisata Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga yang Dibobol Maling (Fhoto : Jhoni) |
LINGGA, Realitasnews.com – Salah satu warung di tempat wisata Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga milik Ita (49) dibobol maling, hampir seluruh barang dagangannya berupa makanan ringan dan minuman kaleng senilai Rp 800 ribu,- digondol maling pada Senin (27/9/2021) malam.
Peristiwa naas itu, diketahui oleh pemiliknya, ketika mendatangi warungnya pada Selasa (28/9/2021) lalu. Ia mengatakan, awal mula melihat lampu yang menerangi warungnya hilang. Lalu ia bergegas masuk ke dalam warung dan terkejut dengan kondisi di dalam warung sudah berantakan. Sejumlah barang jualan miliknya pun hilang.
“Selain makanan dan minuman, kompor juga diambil,” katanya dengan mimic wajah sedih, Rabu (29/9/2021)
Ia juga mengakui, warungnya sudah dua kalinya kemalingan. Pertama melalui pintu dengan mencongkel paksa hingga rusak gemboknya. Kedua lewat atas dengan memanjat dinding melalui lubang angin.
Dikatakannya lagi, peristiwa itu sudah dilaporkan ke pihak desa dan pengelola tempat wisata. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan.
Sementara, barang yang telah dicuri itu masih terutang diagen tempat ia berbelanja sebesar Rp 300 ribu,- Untuk kerugian yang dialaminya, ia berharap ada perhatian dari pihak desa dan pengelola wisata.
“Tiap bulan bayar sewa sebesar Rp 400 ribu,- setidaknya ada perhatian baik pengelola maupun pihak desa agar dapat modal untuk berjualan,” harapnya.
Kini Ita terpaksa harus meminjam modal lagi, agar bisa berjualan kembali. Ia berjualan sudah hampir 1 tahun, dengan kondisi seperti ini ke depannya jangan sampai ada lagi warung atau kios-kios yang kemalingan.
“Bagaimana mau tenang berjualan,kalau sudah merasa tidak nyaman,karna yang jaga di lokasi ini tidak ada,” katanya dengan kesal. (Jhoni)
Peristiwa naas itu, diketahui oleh pemiliknya, ketika mendatangi warungnya pada Selasa (28/9/2021) lalu. Ia mengatakan, awal mula melihat lampu yang menerangi warungnya hilang. Lalu ia bergegas masuk ke dalam warung dan terkejut dengan kondisi di dalam warung sudah berantakan. Sejumlah barang jualan miliknya pun hilang.
“Selain makanan dan minuman, kompor juga diambil,” katanya dengan mimic wajah sedih, Rabu (29/9/2021)
Ia juga mengakui, warungnya sudah dua kalinya kemalingan. Pertama melalui pintu dengan mencongkel paksa hingga rusak gemboknya. Kedua lewat atas dengan memanjat dinding melalui lubang angin.
Dikatakannya lagi, peristiwa itu sudah dilaporkan ke pihak desa dan pengelola tempat wisata. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan.
Sementara, barang yang telah dicuri itu masih terutang diagen tempat ia berbelanja sebesar Rp 300 ribu,- Untuk kerugian yang dialaminya, ia berharap ada perhatian dari pihak desa dan pengelola wisata.
“Tiap bulan bayar sewa sebesar Rp 400 ribu,- setidaknya ada perhatian baik pengelola maupun pihak desa agar dapat modal untuk berjualan,” harapnya.
Kini Ita terpaksa harus meminjam modal lagi, agar bisa berjualan kembali. Ia berjualan sudah hampir 1 tahun, dengan kondisi seperti ini ke depannya jangan sampai ada lagi warung atau kios-kios yang kemalingan.
“Bagaimana mau tenang berjualan,kalau sudah merasa tidak nyaman,karna yang jaga di lokasi ini tidak ada,” katanya dengan kesal. (Jhoni)
Posting Komentar
Facebook Disqus