Dilihat kali
![]() |
Kepala BP Batam H Muhammad Rudi Saat meninjau Vaksinasi Massal di Asrama Haji Batam Centre (Fhoto : Parulian) |
BATAM, Realitasnews.com – Dalam rangka memperingati Hari Bakti BP Batam ke-50, BP Batam bersama Persatuan Istri Otorita Batam (Pikori) menggelar Vaksinasi Massal yang digelar dari tanggal 5 Oktober hingga 13 Oktober 2021 di Asrama Haji Batam Centre, Batam.
“ Hari ini adalah hari pertama diadakan Vaksin Massal Moderna dan masyarakat cukup antusias mengikutinya,” kata Deputi 3 perwakilan Wakil III Pikori, Indra Yati saat meninjau vaksinasi massal di Asrama Haji Batam Centre, Selasa (5/9/2021).
Ia menyebut ada 26.000 vaksin Moderna yang akan divaksinkan dengan target perhari 1000 vaksin bisa dicapai. Pikori bekerja sama dengan berbagai melakukan vaksinasi agar seluruh masyarakat kota Batam dapat divaksin
"Jadi Pikori ini membantu program BP Batam dalam vaksinasi jadi itu yang bisa kami lakukan,” katanya.
Dikatakannya, untuk hari ini yang sudah divaksin sudah mencapai 300 orang dan yang sudah mendaftar secara online 800 jadi target kita per hari itu 1000 orang.
" Insah Allah mudah mudahan target tersebut bisa tercapai dan itu terus sampai target sesuai di engan prohgram BP Batam di bulan November" tuturnya.
"Jadi kita akan membantu, target kita seluruh masyarakat Batam khususnya karyawan dan keluarga BP Batam terakomodir semua agar ekonomi kita bisa bergeliat kembali dan normal seperti sedia kalah,"sambungnya.
Ia juga menjelaskan untuk peserta yang mau divaksin bisa mendaftar secara online karena ada linknya yang telah disediakan panitia dan akan diselesaikan sampai sore atau sampai selesai pendaftaran online.
Sementara itu di tempat yang sama Kepala BP Batam H.M Rudi mengatakan, hari ini pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tinggal satu, diluar rumah sakit yang isolasi terpadu atau mandiri masih ada tapi itu tidak masuk hitungan BOR, hitungan Bor yang diopname di RS saja yang ditunjuk oleh pemerintah dan pasiennya tinggal satu.
“ Jika hanya satu orang pasiennya jika dihitung Bor kita tidak sampai nol koma sekian persen. Tapi, Rumah sakit SKI datanya belum clear oleh saudara kita Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dari Maslaysia,” katanya.
Rudi mengatakan jika cara penghitungan ada 6 komponen, seharusnya Batam sudah PPKM Level 1 tetapi keputusan Menteri kota Batam level 2.
“ Tapi sebagai pemimpin daerah saya merasa kita sudah Level 1 dan itu tidak menjadi satu titik berat dalam mengambil kebijakan, karena level 2 dan level 1 lebih kurang saja dalam perketatan Prokesnya,” katanya. (Lian)
“ Hari ini adalah hari pertama diadakan Vaksin Massal Moderna dan masyarakat cukup antusias mengikutinya,” kata Deputi 3 perwakilan Wakil III Pikori, Indra Yati saat meninjau vaksinasi massal di Asrama Haji Batam Centre, Selasa (5/9/2021).
Ia menyebut ada 26.000 vaksin Moderna yang akan divaksinkan dengan target perhari 1000 vaksin bisa dicapai. Pikori bekerja sama dengan berbagai melakukan vaksinasi agar seluruh masyarakat kota Batam dapat divaksin
"Jadi Pikori ini membantu program BP Batam dalam vaksinasi jadi itu yang bisa kami lakukan,” katanya.
Dikatakannya, untuk hari ini yang sudah divaksin sudah mencapai 300 orang dan yang sudah mendaftar secara online 800 jadi target kita per hari itu 1000 orang.
" Insah Allah mudah mudahan target tersebut bisa tercapai dan itu terus sampai target sesuai di engan prohgram BP Batam di bulan November" tuturnya.
"Jadi kita akan membantu, target kita seluruh masyarakat Batam khususnya karyawan dan keluarga BP Batam terakomodir semua agar ekonomi kita bisa bergeliat kembali dan normal seperti sedia kalah,"sambungnya.
Ia juga menjelaskan untuk peserta yang mau divaksin bisa mendaftar secara online karena ada linknya yang telah disediakan panitia dan akan diselesaikan sampai sore atau sampai selesai pendaftaran online.
Sementara itu di tempat yang sama Kepala BP Batam H.M Rudi mengatakan, hari ini pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tinggal satu, diluar rumah sakit yang isolasi terpadu atau mandiri masih ada tapi itu tidak masuk hitungan BOR, hitungan Bor yang diopname di RS saja yang ditunjuk oleh pemerintah dan pasiennya tinggal satu.
“ Jika hanya satu orang pasiennya jika dihitung Bor kita tidak sampai nol koma sekian persen. Tapi, Rumah sakit SKI datanya belum clear oleh saudara kita Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dari Maslaysia,” katanya.
Rudi mengatakan jika cara penghitungan ada 6 komponen, seharusnya Batam sudah PPKM Level 1 tetapi keputusan Menteri kota Batam level 2.
“ Tapi sebagai pemimpin daerah saya merasa kita sudah Level 1 dan itu tidak menjadi satu titik berat dalam mengambil kebijakan, karena level 2 dan level 1 lebih kurang saja dalam perketatan Prokesnya,” katanya. (Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus