Dilihat kali
TANJUNGPINANG, Realitasnews.com – Gubernur Kepri Ansar Ahmad memimpin Rapat Satgas Percepatan Vaksinasi pada Jumat (8/10/2021) di Ruang Kerja Lantai 4 Kantor Gubernur, Tanjungpinang.
Rapat Satgas Percepatan Vaksinasi ini digelar untuk membahas tentang kekuatan vaksinasi bagi masyarakat Kepri yang tersisa dan vaksin yang mau masuk waktu expired-nya.
Gubernur Kepri meminta agar kondisi stok vaksin selalu aman. Kegiatan vaksinasi umum ini terus didukung dan didorong untuk menyisir vaksinasi daerah pesisir.
“ Kita sepakat ya, vaksin Astrazaneca yang masa expired 31 Oktober kita kembalikan ke pusat,” kata Gubernur Ansar.
Ia menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri terus menghitung dan menyasar kekuatan vaksinasi yang dapat dilakukan di Kepri. Perhitungan ini sehubungan dengan capaian target vaksinasi di atas 70 persen bagi masyarakat Kepri.
“Kita akan sasar terus masyarakat yang belum di vaksinasi. Karena akan kita kejar target 70 persen,” kata
Terkait mulai sepinya saat ini orang yang mengikuti vaksinasi, Gubernur Ansar Ahmad menyarankan agar satgas melakukan vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah warga dengan membawa vaksinator langsung.
“Kita harus exodus, dengan menggunakan basis Kelurahan dan Desa,” katanya.
Dalam kesempatan itu Gubernur Ansar memberikan instruksi terkait vaksin Sinovac yang tinggal peruntukannya dosis 2 untuk pelajar. Karena vaksinasi untuk pelajar harus mencapai 100 persen sebagai syarat pembelajaran tatap muka jadi ke depannya vaksinator akan menyasar langsung ke sekolah-sekolah.
“Itu di sisir lah ke sekolah-sekolah, dan kita akan rapat kembali ke Kabupaten dan Kota lagi. Kita sudah sibuk kejar-kejar level jadi jangan sampai lalai,” katanya.
Terkait sajian data mengenai vaksinasi, Gubernur Ansar juga meminta agar dilengkapi secara baik. Gubernur Ansar mengungkapkan nantinya data yang didapatkan akan membuat program vaksinasi menjadi terarah dan terukur terkait capaian vaksinasi 100 persen.
“Untuk masyarakat nanti tetap diupayakan vaksinasi massal, tapi lebih baik vaksinasi menyisir rumah ke rumah lebih efektif,” pintanya.
Gubernur Ansar juga memerintahkan Dinas Kesehatan untuk mengawasi stok-stok vaksin di Kabupaten dan Kota supaya bisa memenuhi target sasaran.
Ia meminta agar tenaga vaksinator mulai mengindentifikasi ke sekolah-sekolah yang jumlah muridnya relatif banyak belum divaksinasi,termasuk tenaga pendidik yang belum divaksinasi.
Terkait dengan tahanan ilegal fishing di Natuna, Gubernur Ansar menyampaikan untuk berkoordinasi agar ada kesepakatan Pemerintah Pusat bersama daerah untuk bisa menanganinya.
“Kita harus mengambil kebijakan, karena tahanan asing ini kan sudah lama dan anggarannya besar untuk menanggungnya dan tak akan mampu,” pungkasnya. (Red)
Rapat Satgas Percepatan Vaksinasi ini digelar untuk membahas tentang kekuatan vaksinasi bagi masyarakat Kepri yang tersisa dan vaksin yang mau masuk waktu expired-nya.
Gubernur Kepri meminta agar kondisi stok vaksin selalu aman. Kegiatan vaksinasi umum ini terus didukung dan didorong untuk menyisir vaksinasi daerah pesisir.
“ Kita sepakat ya, vaksin Astrazaneca yang masa expired 31 Oktober kita kembalikan ke pusat,” kata Gubernur Ansar.
Ia menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri terus menghitung dan menyasar kekuatan vaksinasi yang dapat dilakukan di Kepri. Perhitungan ini sehubungan dengan capaian target vaksinasi di atas 70 persen bagi masyarakat Kepri.
“Kita akan sasar terus masyarakat yang belum di vaksinasi. Karena akan kita kejar target 70 persen,” kata
Terkait mulai sepinya saat ini orang yang mengikuti vaksinasi, Gubernur Ansar Ahmad menyarankan agar satgas melakukan vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah warga dengan membawa vaksinator langsung.
“Kita harus exodus, dengan menggunakan basis Kelurahan dan Desa,” katanya.
Dalam kesempatan itu Gubernur Ansar memberikan instruksi terkait vaksin Sinovac yang tinggal peruntukannya dosis 2 untuk pelajar. Karena vaksinasi untuk pelajar harus mencapai 100 persen sebagai syarat pembelajaran tatap muka jadi ke depannya vaksinator akan menyasar langsung ke sekolah-sekolah.
“Itu di sisir lah ke sekolah-sekolah, dan kita akan rapat kembali ke Kabupaten dan Kota lagi. Kita sudah sibuk kejar-kejar level jadi jangan sampai lalai,” katanya.
Terkait sajian data mengenai vaksinasi, Gubernur Ansar juga meminta agar dilengkapi secara baik. Gubernur Ansar mengungkapkan nantinya data yang didapatkan akan membuat program vaksinasi menjadi terarah dan terukur terkait capaian vaksinasi 100 persen.
“Untuk masyarakat nanti tetap diupayakan vaksinasi massal, tapi lebih baik vaksinasi menyisir rumah ke rumah lebih efektif,” pintanya.
Gubernur Ansar juga memerintahkan Dinas Kesehatan untuk mengawasi stok-stok vaksin di Kabupaten dan Kota supaya bisa memenuhi target sasaran.
Ia meminta agar tenaga vaksinator mulai mengindentifikasi ke sekolah-sekolah yang jumlah muridnya relatif banyak belum divaksinasi,termasuk tenaga pendidik yang belum divaksinasi.
Terkait dengan tahanan ilegal fishing di Natuna, Gubernur Ansar menyampaikan untuk berkoordinasi agar ada kesepakatan Pemerintah Pusat bersama daerah untuk bisa menanganinya.
“Kita harus mengambil kebijakan, karena tahanan asing ini kan sudah lama dan anggarannya besar untuk menanggungnya dan tak akan mampu,” pungkasnya. (Red)
Posting Komentar
Facebook Disqus