ASAHAN, Realitasnews.com - Dinas Perikanan Kabupaten Asahan optimis dapat meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) tahun 2021 ini dari produksi membudidayakan ikan tawar jenis ikan Lele dan ikan Nila.
“ Tahun ini kami menargetkan Rp 100 juta,- untuk PAD kabupaten Asahan dari hasil menjual bibit ikan Lele dan ikan Nila,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Asahan, Hazairind saat ditemui sejumlah awak media di ruang kerjanya di Jalan Jendral Ahmad Yani Kisaran, Rabu (9/6/2021).
Dikatakannya dimasa pendemi Covid-19 ini memang masyarakat diharapkan dapat mengurangi aktifitasnya di luar rumah. Untuk itu dengan berternak ikan Lele dan ikan Nila masyarakat kita selain mencegah penyebaran Covid-19 dapat juga meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya.
“ Ikan Lele saat ini 1 kilogram harganya Rp 22 ribu,-,” katanya.
Dinas Perikanan Kabupaten Asahan akan memaksimalkan produksi pengolahan bibit benih ikan Lele dan ikan Nila.
“ Tempat pengolahan bibit ikan kami saat ini ada di desa Rawang Panca Arga,” katanya.
Hazairind menyebutkan untuk pengolahan bibit ikan Lele dan ikan Nila mempunyai kendala yakni kwalitas air. Sumber air untuk pembibitan ikan Lele dan ikan Nila itu bersumber dari air irigasi yang sudah tentu tingkat pencemarannya sangat tinggi dan kwalitas air sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ikan, baik untuk ikan bibit maupun indukan.
Bahkan, katanya, kwalitas air sangat berpengaruh terhadap proses menetasnya telur hinga bisa untuk dijual.
Saat ini Dinas Perikanan kabupaten Asahan bekerja sama dengan Universitas Asahan untuk mengembangkan budidaya ikan Lele dan ikan Nila serta meneliti benih dan indukan ikan. (Nes)
Posting Komentar
Facebook Disqus