Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Lebaran Idulfitri yang dinanti jutaan umat muslim datang menyapa. Momen penuh kemenangan ini juga yang disambut antusias oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid. Setelah salat Ied di Masjid Baiturrahman di Sekupang, Jefridin menggelar acara sungkeman khusus bagi keluarga besarnya. Namun, satu hal yang tak terlupakan pada perayaan kemenangan ini, adalah penerapan protokol kesehatan di saat pandemi seperti ini.
Takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di Masjid Baitirahman, Sekupang, Kamis (13/5/2021). Raut wajah ceriah terpancar dari wajah jemaah saat merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di Bulan Ramadan.
Salah satu dari ribuan jemaah yang merayakan kemenangan tersebut yakni Jefridin. Dengan berbusana teluk belanga, Jefridin menyapa dan mengingatkan jemaah terkait protokol kesehatan.
"Merayakan kemenangan tidak berarti mengabaikan protokol kesehatan," ujar Jefridin.
Jefridin pun mengapresiasi pengurus masjid yang mampu mengatur jarak dan mewajibkan jemaah memakai masker. Bahkan, jemaah juga tidak diperkenankan bersalaman.
"Ini yang ingin kita pastikan. Semoga, dengan semua patuh protokol kesehatan ini, kita berhasil keluar dari pandemi," ujarnya.
Dalam salat yang dipimpin Muhammad Faizal dan sebagai khatib Asep Izuddin itu, jemaah dibagi dua; di dalam masjid dan di halaman masjid. Semua jemaah melaksanakan salat dengan berjarak sesuai protokol kesehatan. Usai salat, masing-masing jemaah saling bermaafan tanpa melaksanakan salam-salaman.
"Silaturahmi tahun ini harus beradaptasi di masa pandemi. Melalui ini pula, saya pribadi, keluarga dan mewakili Pemko Batam, menyampaikan minal aidin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin," ujar Sekda.
Usai salat di Masjid Baiturahman, Jefridin langsung melaksanakan tradisi sungkeman. Pertama yang ditemui Jeridin adalah sang ibu. Ia bersujud dan menyampaikan maaf di hari yang fitri tersebut.
Takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di Masjid Baitirahman, Sekupang, Kamis (13/5/2021). Raut wajah ceriah terpancar dari wajah jemaah saat merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di Bulan Ramadan.
Salah satu dari ribuan jemaah yang merayakan kemenangan tersebut yakni Jefridin. Dengan berbusana teluk belanga, Jefridin menyapa dan mengingatkan jemaah terkait protokol kesehatan.
"Merayakan kemenangan tidak berarti mengabaikan protokol kesehatan," ujar Jefridin.
Jefridin pun mengapresiasi pengurus masjid yang mampu mengatur jarak dan mewajibkan jemaah memakai masker. Bahkan, jemaah juga tidak diperkenankan bersalaman.
"Ini yang ingin kita pastikan. Semoga, dengan semua patuh protokol kesehatan ini, kita berhasil keluar dari pandemi," ujarnya.
Dalam salat yang dipimpin Muhammad Faizal dan sebagai khatib Asep Izuddin itu, jemaah dibagi dua; di dalam masjid dan di halaman masjid. Semua jemaah melaksanakan salat dengan berjarak sesuai protokol kesehatan. Usai salat, masing-masing jemaah saling bermaafan tanpa melaksanakan salam-salaman.
"Silaturahmi tahun ini harus beradaptasi di masa pandemi. Melalui ini pula, saya pribadi, keluarga dan mewakili Pemko Batam, menyampaikan minal aidin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin," ujar Sekda.
Usai salat di Masjid Baiturahman, Jefridin langsung melaksanakan tradisi sungkeman. Pertama yang ditemui Jeridin adalah sang ibu. Ia bersujud dan menyampaikan maaf di hari yang fitri tersebut.
Usai dari kediaman sang ibu di Batuaji, Jefridin pun menuju kediaman Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Datok Nyat Kadir kediamannya di Sekupang untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Jefridin juga menyampaikan, dalam perayaan kali ini fokus dengan keluarga. Pasalnya, dirinya tak boleh mengundang banyak warga, mengingat masih dalam kondisi pandemi.
"Meski tak bertemu, silaturahmi bisa kita jalankan melalui telepon maupun aplikasi perpesanan. Meski di masa pandemi, silaturahmi dengan adaptasi baru ini tak mengurangi makna Idulfitri," ujarnya.
Usai melaksanakan rangkaian perayaan Lebaran itu, Jefridin pun menyempatkan diri menuliskan pantun khusus di momen lebaran tersebut. Setidaknya, ada tiga bait pantun yang ditulis Jefridin untuk semua masyarakat Kota Batam.
"Semat sunting situan putri, tenun songket pakaian pengantin, selamat merayakan idulfitri, mohon maaf lahir batin," Jefridin membacakan pantun.
"Bedelau sungguh bunga jembangan, motif menawan bunga melati, walau tidak berjabat tangan, maaf dipinta setulus hati," sambung dia.
Jefridin juga kembali mengingatkan pandemi masih mengancam, untuk itu, ia menekankan protokol kesehatan dengan ketat agar perayaan Lebaran tidak menjadi klaster baru menyebaran Covid-19.
"Jangan lengah dan tetap waspada. Patuhi protokol kesehatan; pakai masker, suci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas," pesan Jefridin. (MCB)
"Meski tak bertemu, silaturahmi bisa kita jalankan melalui telepon maupun aplikasi perpesanan. Meski di masa pandemi, silaturahmi dengan adaptasi baru ini tak mengurangi makna Idulfitri," ujarnya.
Usai melaksanakan rangkaian perayaan Lebaran itu, Jefridin pun menyempatkan diri menuliskan pantun khusus di momen lebaran tersebut. Setidaknya, ada tiga bait pantun yang ditulis Jefridin untuk semua masyarakat Kota Batam.
"Semat sunting situan putri, tenun songket pakaian pengantin, selamat merayakan idulfitri, mohon maaf lahir batin," Jefridin membacakan pantun.
"Bedelau sungguh bunga jembangan, motif menawan bunga melati, walau tidak berjabat tangan, maaf dipinta setulus hati," sambung dia.
Jefridin juga kembali mengingatkan pandemi masih mengancam, untuk itu, ia menekankan protokol kesehatan dengan ketat agar perayaan Lebaran tidak menjadi klaster baru menyebaran Covid-19.
"Jangan lengah dan tetap waspada. Patuhi protokol kesehatan; pakai masker, suci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas," pesan Jefridin. (MCB)
Posting Komentar
Facebook Disqus