Dilihat kali
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com – Sebanyak 50 pelaku ekonomi kreatif sub sektor kriya, fesyen, dan design grafis mengikuti Workshop Desain Kemasan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang di Hotel Bintan Plaza Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (24/3/2021).
Kegiatan Workshop desain kemasan itu dibuka Walikota Tanjungpinang yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kota Tanjungpinang, Tamrin Dahlan
Workshop itu digelar selama empat hari, mulai Rabu (24/3) hingga Sabtu (27/3). Selama workshop berlangsung, para peserta dibimbing langsung oleh dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Mereka adalah Damayanti Budiratri dan Anita Armas desainer packging dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Dalam sambutannya Asisten I, Tamrin Dahlan mengatakan pelaku ekonomi kreatif di kota Tanjungpinang harus mampu memanfaatkan peluang untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
“ Kendati perekonomian lesu, kreativitas pelaku usaha di bidang kreatif harus tetap diasah untuk mencari ide-ide inovatif agar menyasar pasar baru,” katanya.
Saat ini, katanya, kita memerlukan SDM lokal yang berdaya saing global, punya ide kreatif ekonomis, cepat, tepat, akurat, dan bermanfaat sehingga mampu mengaktifkan kembali perekonomian di kota Tanjungpinang.
Beliau berharap melalui kegiatan tersebut para peserta dapat menyumbangkan pemikiran kreatif untuk memberikan nilai tambah produk kreatif melalui desain kemasan yang menarik dan sesuai selera pasar.
"Semoga, setelah kegiatan ini pelaku usaha terus mengembangkan ide-ide kreatifnya hingga tembus pasar global," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ratna menyebutkan pihaknya, terus mendorong dan membantu potensi lokal Tanjungpinang, dimana memberi ruang gerak bagi masyarakat di tiga sub sektor yaitu kriya, fesyen, dan design grafis.
Workshop packaging (kemasan) produk ini, kata Ratna, memang menjadi prioritas bidang ekraf dinas kebudayaan dan pariwisata kota Tanjungpinang. Pelaku usaha biasanya telah memiliki kemasan produk sendiri-sendiri. Namun, masih kurang menarik.
“ Ada juga yang sudah menarik tapi belum sesuai dengan selera pasar, sehingga produknya kurang diminati secara luas. Ini yang coba kami solusi melalui workshop ini agar mereka bisa menghasilkan kemasan yang baru untuk mendongkrak penjualan,” katanya.
.
(MC Dinas Kominfo)
Posting Komentar
Facebook Disqus