Dilihat kali
KARIMUN, Realitasnews.com - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan sesuai data lalulintas komoditas pertanian yang tercatat pada sistem perkarantinaan, IQFAST ( Indonesia Quarantine Full Automatic System ) fasilitas ekspor produk pertanian asal Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menunjukan tren positif sebesar 8% (YoY). Total volume produk ekspor sebanyak 2,807 ribu ton atau meningkat 207 ton dibandingkan capaian pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 2,6 ribu ton.
"Seperti yang sering pak menteri sampaikan, bahwa sektor pertanian adalah usaha yang tidak pernah mati, karena terus dibutuhkan dan tidak boleh gagal," kata Ali Jamil saat menyerahkan sertifikat Karantina terhadap dua ragam komoditas unggulan ekspor dari Tanjung Batu, Rabu (15/7/2020).
Jamil memaparkan bahwa sesuai dengan program strategis yang digagas oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) yakni Gerakan Tigakali Lipat Ekspor Produk Pertanian, Gratieks pihaknya selaku otoritas karantina bertugas untuk melakukan percepatan layanan perkarantinaan.
"Tidak hanya cepat, namun juga harus dapat memastikan bahwa komoditas pertanian yang diekspor telah memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari sehingga dapat diterima di negara tujuan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian TB Karimun, Willy Yunan yang mendampingi kunjungan kerja kali ini bahwa nilai ekspor Kabupaten Karimun tahun 2020 hingga Juni telah mencapai sekitar Rp. 33,3 miliar. Dengan ragam komoditas ekspor didominasi oleh sub sektor perkebunan yaitu melalui produk olahan kelapa. Sedangkan ragam komoditas lainnya yang diekspor diantaranya olahan olahan kayu, alpukat, sarang burung walet, madu dan petai.
Willy juga menyebutkan bahwa pihaknya selain mendorong kelancaran dan peningkatan ekspor pertanian di Karimun, juga melakukan pengawasan juga pengendalian hama dan penyakit hewan dan tumbuban di beberapa lokasi seperti di Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun, Bandara Sei Bati, Pelabuhan Laut Tanjung Batu, Moro, Parit Rempak, Tanjung Berlian (Urung), Tanjung Maqom (Selat Belia) dan di Kantor Pos Tanjung Balai Karimun.
Hilirasi Produk Pertanian
Bupati Kabupaten Karimun, Aunur Rafiq yang juga hadir pada kegiatan pelepasan komoditas pertanian asal wilayahnya yang terdiri dari bungkil kelapa dan air kelapa sebanyak 40 ton tujuan Malaysia juga sepakat. Bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan Kementerian Pertanian guna terus mendorong ketahanan pangan dan ekspor di Karimun, baik sisi teknologi, pemanfaatan lahan dan juga permodalan lewat KUR yang digulirkan Kementan.
Ia yakin bahwa dengan pemanfaatan teknologi terutama dibidang pertanian bisa menambah produktivitas dan pendapatan petani dan pelaku agribisnis di Kabupaten Karimun.
Sejalan dengan Bupati Karimun, Jamil menekankan bahwa ekspor tidah harus memiliki lahan banyak komoditas lain yang unik yang bisa dikembangkan dengan lahan yang ada seperti walet, madu dan cacing nipah ( Namalycastis ).
Jamil juga menjelaskan bahwa, kinerja ekspor tidak hanya dilihat dari penambahan nilai, namun juga volume, jumlah eksportir dan ragam komoditasnya serta frekuensi pengirimannya. Pihaknya menyampaikan siap memfasilitasi berbagai kebutuhan ekspor jika diperlukan.
Syamsul Bahrum, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepri yang mewakili Plt Gubernur Kepri menyampaikan bahwa pertanian di Kab Karimun harus dikembangkan dengan model intensifikasi lahan. Selain itu, senada dengan Kepala Badan Karantina Pertanian ia juga sepakat agar ragam komoditas perlu ditambah terutama komoditas yang tidak memerlukan lahan yang luas.
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Prof. Imam Mujahidin Fahmid yang juga hadir dan turut memberikan arahan.
Hilirisasi produk pertanian menjadi salah satu pengungkit nilai tambah bagi produk ekspor. Untuk itu melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang telah disiapkan, dapat dimanfaatkan pelaku usaha agribisnis di Karimun.
(Ril/Jup)
Posting Komentar
Facebook Disqus