Dilihat kali
BATAM, Ralitasnews.com- Ketua RW 17 perumahan Buana Bukit Permata kelurahan Tembesi, kecamatan Sagulung Muhammad Syaffri Hasibuan mengaku kesal lantaran pihak PT Buana Cipta Propertindo developer yang membangun perumahan tempat tinggal tidak dapat memberikan keputusan pada Rapat Dengar Pendapat yang baru saja mereka ikuti.
" Hasil RPD tadi belum ada keputusan dari pihak pengembang jadi masih harus menunggu dua minggu lagi," kata Syafri dengan nada kesal usai mengikuti RDP dengan Komisi I DPRD Kota Batam di ruang rapat Komisi I DPRD Kota Batam, Senin (15/6/2020)
Hal senada disampaikan oleh warganya, Formen Ritonga juga mengaku kecewa dan sangat kecewa dengan pengembang karena tidak dapat memberikan jawaban atau keputusan terhadap persoalan yang dialami seluruh warga perumahan Buana Bukit Permata.
Formen Ritonga yang akrab disapa Siregar menyebutkan persoalan yang sangat meresahkan mereka adalah masalah Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) yang akan berakhir pada bulan Agustus 2020 ini. Padahal ia bersama keluarganya tinggal di perumahan Buana Bukit Permata itu baru tahun 2019 lalu.
“ Memang Sebagian ada yang tinggal di perumahan Buana Bukit Permata pada tahun 2013 dan 2016 lalu,” katanya.
Selain masalah UWTO, ia juga mempertanyakan kepada pihak pengembang uang sejumlah Rp 20 juta,- yang disebutkan sebagai deposit namun faktanya uang itu dikatakan pengembang sebagai uang perusahaan mereka.
“ Kalau namanya mendepositkan uang ke bank bukan kita yang bayar bunganya tetapi kita yang menerima bunyanya bukan sebaliknya malah warga yang membayar bunga uang it uke bank,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa seluruh warga menginginkan fasilitas seperti taman yang dijanjikan oleh pihak pengembang, perumahan yang dikatakan klister.
“ Kami juga ingin tahu sampai tahun berapa IMB di perumahan kami lantaran sampai saat ini pembangunan hingga saat ini belum selesai,” katanya.
Siregar juga menyebutkan sangat menyesalkan atas sikap dari Direktur PT Buana Cipta Propertindo yang tidak pernah bersedia untuk bertemu dengan warga.
“ Kami sudah dua kali melakukan pendekatan dan sudah dua kali kami membuat surat namun direktur PT Buana Cipta Propertindo namun tidak pernah bersedia untuk bertemu dengan warga, bahkan dalam RDP tadi direktur PT Buana Cipta Propertindo juga tidak hadir sehingga perwakilannya tidak bisa menentukan untuk mengambil keputusan,” katanya.
Sementara itu Ji Teng yang akrab disapa Ateng selaku Pimpro perumahan Buana Bukit Permata mengatakan bahwa pihaknya sudah menyerahkan fasum kepada warga dan penyerahan fasum itu kepada RW yang lama ketika itu dijabat oleh Suwandi dan penyerahannya dilakukan secara tertulis.
Sementara itu Ji Teng yang akrab disapa Ateng selaku Pimpro perumahan Buana Bukit Permata mengatakan bahwa pihaknya sudah menyerahkan fasum kepada warga dan penyerahan fasum itu kepada RW yang lama ketika itu dijabat oleh Suwandi dan penyerahannya dilakukan secara tertulis.
“ Penyerahan fasum itu sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu, RT dan RW, sudah tahu, satu fasum sudah sempat dibangun masjid, satu lagi untuk pembangunan sekolah, saat meninjau lokasi lahan sekolah itu pak Nyat Kadir datang ini ada fhotonya saya simpan,” katanya.
Selain itu, Ji Teng juga menyebutkan bahwa pihaknya juga sering membantu pemeliharaan fasum itu. (Lian)
Selain itu, Ji Teng juga menyebutkan bahwa pihaknya juga sering membantu pemeliharaan fasum itu. (Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus