Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnews.com – DPRD provinsi Kepri menggelar teleconference dengan jajaran Pemprov Kepri, Senin (13/4/2020). Teleconference itu digelar mengingat jumlah pasien positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kepri terus bertambah tiap harinya.

Namun, pemerintah dinilai DPRD Kepri terkesan berjalan sendiri-sendiri. Pemprov Kepri, seharusnya  mulai menggandeng sektor swasta untuk sama-sama melawan pandemi Covid-19. Sebab, saat ini semua pihak termasuk swasta menunggu ajakan pemerintah dalam memerangi virus Corona ini.

“Sektor swasta pasti ingin ikut membantu. Coba diajak karena mereka kan punya dana CSR yang bisa dimanfaatkan oleh kita,” kata ketua fraksi PDIP, Lis Darmansyah dalam teleconference tersebut.

Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak yang ikut dalam teleconference itu meminta agar Pemprov Kepri melalui Dinas Kesehatan segera memindahkan seluruh pasien yang terletak di Rumah Sakit di seluruh Kabupaten kota daerah ke Rumah Sakit Galang. Sehingga, nantinya, dapat mengurangi resiko terpapar ke orang lain.

“Kalau bisa, semua pasien di arahkan kesana (RS Galang). Sehingga, penangangannya lebih terkontrol,” pinta Jumaga.

Dari Tanjungpinang, Plt Gubernur Kepri Isdianto mengatakan bahwa jumlah penderita Corona di Kepri mencapai 23 orang. Jumlah ini tersebar di Kota Batam 10 orang, Tanjungpinang 12 orang dan 1 orang di Karimun.

“Yang perlu kita waspadai sekarang adalah orang tanpa gejala (OTG). Karena saat ini sekitar 676 orang di Kepri,” kata Isdianto.

Adapun jumlah PDP di Kepri mencapai 164 orang dan ODP telah mencapai 2153. Pemprov Kepri kata Isdianto saat ini sedang mematangkan rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kita sedang mempertimbangkan PSBB ini dapat segera berlaku di Kepri,” papar Isdianto.

Sementara itu, Sekretaris Gugus, TS Arief Fadilla mengatakan bahwa saat ini Pemprov Kepri sedang melakukan refocusing anggaran sesuai arahan dari Presiden. Adapun total anggaran untuk penangangan Covid-19  mencapai Rp 230 miliar yang dibagi dalam tiga kluster.

Pertama, penangangan kesehatan termasuk bantuan kepada Kabupaten Kota melalui program kegiatan maupun belanja tidak terduga sebesar Rp 64.298.123.000. selanjutnya, Penangangan Dampak ekonomi yaitu berupa bantuan sembako sebanyak 425 ribu paket untuk seluruh Kepri melalui pos belanja tidak terduga sebesar Rp127.500.000.000.

Ia menyebutkan pemprov Kepri juga menyediakan sosial safety net (Jaring pengaman sosial) baik yang dilaksanakan melalui program kegiatan maupun belanja tidak terduga termasuk didalamnya hibah kepada instansi vertikal sebanyak Rp 38.588.188.980. (Red)

Posting Komentar

Disqus