Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnews.com – Sektor Pariwisata Singapura mencatat pertumbuhan dalam jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata di 2019, sebuah tren baik yang terjadi selama empat tahun berturut-turut.

Tingkat kunjungan wisatawan (Visitor Arrivals) secara global ke Singapura naik 3.3% pada 2019 mencapai 19,1 juta wisatawan, dengan total penerimaan pariwisata (Tourism Receipts) bertumbuh 0,5% sebesar S$27,1 miliar. Namun, angka kunjungan dan penerimaan pariwisata Singapura di 2020 diperkirakan akan terkena dampak dari wabah COVID-19.

Meski industri dan bisnis pariwisata Singapura tetap terbuka, beberapa tindakan serius telah diimplementasikan oleh Singapore Tourism Board (STB) untuk melindungi kesehatan dan keamanan seluruh wisatawan, termasuk wisatawan Indonesia. 

Sebuah Tourism Recovery Action Task Force yang terdiri dari para stakeholder yang berasal dari sektor publik dan swasta, termasuk STB, juga telah dibentuk untuk membuat rencana pemulihan dan pertumbuhan ke depan.

Chief Executive STB, Keith Tan menyatakan bahwa sektor pariwisata Singapura menghadapi tantangan terbesar sejak wabah SARS di 2003.

“Namun, tidak seperti pada saat SARS terlebih dahulu, kali ini kami lebih siap dan tangguh. Destinasi kami tetap atraktif, memiliki pipeline produk pariwisata yang kuat, dan portofolio pasar yang beragam”, ujar Keith Tan.

“Pertumbuhan yang telah kami nikmati selama empat tahun belakangan ini mencerminkan kekuatan fundamental sektor pariwisata kami”, tambahnya.

Chief Executive STB ini menyebutkan dengan dukungan dari industri dan melalui joint taskforce yang terbentuk, kami akan terus membangun kapabilitas, melakukan transformasi dalam bisnis pariwisata kami, dan bangkit dengan kuat setelah terpaan COVID-19.

COVID-19 diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Singapura, khususnya dari Tiongkok, yang menyumbang sekitar 20% angka kunjungan wisatawan internasional. Namun, STB telah menerapkan portofolio pasar yang beragam.

Indonesia tetap merupakan negara sumber kunjungan wisatawan terbesar kedua untuk Singapura, dengan 3,11 juta wisatawan Indonesia berkunjung di tahun 2019 – sebuah angka rekor yang tinggi.

Dengan situasi COVID-19 yang diperkirakan akan berlanjut untuk sementara, STB akan terus
mengidentifikasi langkah-langkah yang efektif untuk menjaga wisatawan tetap sehat dan aman, serta memberi dukungan pada industri pariwisata dan pekerja di sektor pariwisata.

Bersama dengan mitra industri pariwisata, STB tetap mempertahankan rencananya untuk meningkatkan daya tarik Singapura sebagai destinasi wisata, dengan beberapa pekerjaan yang terus berkembang seperti di Mandai Nature Precinct, Jurong Lake District, Sentosa-Brani masterplan, peremajaan Orchard Road, dan perluasan Integrated Resort.

STB juga akan terus mengeksplorasi kemitraan strategis bersama perusahaan dan merek internasional maupun regional, untuk memperkuat nilai tambah Singapura sebagai destinasi wisata.

“Tidak ada saat yang lebih tepat dari saat ini untuk melakukan investasi di bidang pariwisata dalam rangka mendukung bisnis kita, membangun kepercayaan dalam pariwisata, dan meningkatkan daya tarik destinasi kita – sehingga ketika keadaan mulai membaik, Singapura dapat segera melakukan pemulihan untuk pertumbuhan yang kuat. STB tetap berkomitmen terhadap rencana pariwisata Singapura jangka menengah hingga jangka panjang untuk memastikan bahwa Singapura memiliki keberlanjutan yang kuat untuk menarik wisatawan baru maupun sudah pernah ke Singapura”, kata Keith Tan.

Beberapa program baru dan peremajaan yang dapat dinantikan oleh para wisatawan di 2020 antara
lain Magical Shores di Siloso, Dota 2 Singapore Major dan Matisse dan Picasso – yang pertama dari empat pameran seni internasional khusus di National Gallery Singapore.

Singapura juga memiliki deretan acara yang menarik di sektor BTMICE sepanjang 2020 dan beberapa tahun ke depan. Beberapa acara penting di antaranya adalah gamescom asia 2020.

(Ril/Lian)

Posting Komentar

Disqus