Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Direktur RSUD Embung Fatimah, dr Ani Dewiyana mengatakan seorang pasien yang bekerja di kapal tugboat di Singapura berjenis kelamin laki-laki yang dirawat diisolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah kondisi pasien sudah mulai menunjukkan baik, pihak rumah sakit melaksanakan perawatan untuk memperbaiki suhu turun.
“Pasien tersebut bekerja di kapal Tagboat dan kapalnya bersandar di Singapura, pasien berjenis laki-laki itu dirawat diisolasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah. Jika pasien sudah mulai menunjukkan baik dan memang dirawat tadi malam. Semua sudah dilaksanakan agar perbaikan suhu turun,” kata dr Ani Dewiyana saat menggelar konfersi pers dengan sejumlah awak media, Kamis (30/1/20) pagi.
Turut hadir dalam konfersi pers itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) kota Batam Didi Kusmarjadi, pihak Kepolisian dalam hal ini Kabid Dokkes Polda Kepri serta KKP Batam serta para awak media
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebutkan pihaknya mendapat laporan lisan dari rumah sakit dengan menyatakan pasien masih suspect. Ia menyebutkan ada kecurigaan penyakit TBC. Namun saat diperiksa pasien tersebut masih suspect. Karena gejala penyakit pernapasan akut, sesak napas timbul mendadak demam plu dengan rentan 14 hari.
Beliau menyebutkan awalnya pasien timbul jejala batuk, demam dan sesak napas. Bahkan sudah sempat baik. Akan tetapi ketika sakit kembali lalu disuruh pulang ke Indonesia, pada sore harinya.
“ Saat ini pasien itu dalam pengawasan sambil melakukan penyelidikan bersama KKP dan Dokkes Polda Kepri,” jelasnya lagi.
Kini juga pasiennya masih suspect dan sudah dirawat di isolasi rumah sakit untuk mengambil sampelnya guna dikirim ke Jakarta. Jadi kita masih menunggu hasil pada hari Senin atau Selasa depan .
“Sampelnya sudah dikirim ke laboratorium Litbang Kemenkes RI. Jadi kita masih menunggu hasilnya pada Senin dan Selasa,” katanya.
Sementara itu, Kepala bidang Karantina dan Surveline Epidemiologi kota Batam dr Romer Simanungkalit mengatakan pihakya masih melakukan penelusuran terhadap para penumpang kapal tersebut. Sedangkan untuk kru kapal sudah di karantina di Asrama Haji Batam center.
Dia juga mengatakan, untuk saat ini pihak KKP Batam sedang menelusuri alamat dan tempat tinggalnya para WNA dan WNI dan melakukan penulusuran perjalanan pasien pelabuhan Batam center.
Karena didalam kapal tersebut ada 17 penumpang termasuk 1 penumpang masih suspect dan 8 orang kru kapal. Dan kita masih menunggu hasil laboratorium terkonfirmasi keluar. Kemudian warga di Batam diharapkan memakai masker.
Dia juga mengatakan, pasien itu berumur 40 tahun dan pekerjaan merupakan kerja kapal Tagboat. Namun saat pasien pulang ke Batam dengan menaiki kapal Majestik dengan penumpangnya 17 orang dan 8 kru kapal.
“Kru kapal ada 8 orang. Dan kapalnya sudah ditahan karantina tak bisa berangkat ke Singapura. Dan aktifitas di Singapura tak kemana,” ujarnya.
Sedangkan, dr Antonius Sianturi, spesialis paru di RSUD Embung Fatimah Batam menuturkan, pasien ini dalam pengawasan terpadu.
“Kita curiga mengarah infeksi Virus Corona, makanya kita ronsen ada sesak gangguan pernafasan saat ini sudah tenang. Kita masih menuggu hasil laboratorium dan Infeksi virus Corona sangat kecil kemungkinan. Dan bisa dikeluarkan setelah hasil laboratorium keluar,” paparnya.
Ditempat yang sama, dr Kombes Haris Muhammad, Kabid Dokkes Polda Kepri hanya menyatakan, akan koordinasi dengan intelejen untuk mencari 4 WNI dan selebihnya WNA. Kita juga akan koordinasi dengan Disdukcapil kota Batam untuk mencari keberadaan WNI tersebut.
. (haluankepri.com/lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus