Dilihat kali
LABURA, Realitasnews.com - Jalan protokol simpang Desa Sidua dua Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) hancur total dan butuh perbaikan lantaran mengganggu kenyaman berlalulintas khususnya saat musim hujan jalan berlubang itu digenangi air sehingga tidak jarang pengendara khususnya pengendara sepeda motor terjatuh saat lewat di jalan yang berlubang itu.
Desa itu hanya berjarak 5 km dari ibu kota kabupaten Labura, namun sejak kabupaten Labura dimekarkan dari kabupaten Labuhanbatu sejak 11 tahun yang lalu, jalan itu tidak pernah mendapat perhatian dari Pemkab Labura. Warga setempat sangat mengharapkan Pemkab Labura memperbaiki jalan tersebut.
Kades Sidua dua Sahrun Hidayat SE kepada sejumlah awak media belum lama ini mengatakan untuk memperbaiki jalan tersebut bukanlah tanggung jawab dari Desa walaupun aa dana desa.
“Masih banyak keperluan lain yang digunakan dari Dana desa itu seperti parit beton, perkerasan jalan dan lain sebagainya,” katanya
Lebih lanjut Kades mengatakan sudah semestinya pemkab Labura memperhatikan perbaikan jalan Simpang Desa Sidua Dua tersebut. Ia menyebutkan seharusnya jalan itu diaspal lantaran jalan itu akses menuju Puskesmas dan masih banyak instansi pemerintah yang berdekatan dan berada di lokasi Desa itu.
Masih kata Kades, pengaspalan jalan simpang Desa Sidua dua sudah lama sekali dilakukan sejak masih masih menjadi wilayah kabupaten Labuhanbatu jadi sudah sepantasnya pemkab Labura memperhatikan dan melakukan perbaikan jalan simpang itu.
Di tempat terpisah Parno salah seorang warga Desa Sidua Dua ketika dimintai keterangan masalah hancurnya jalan Simpang Sidua Dua itu mengaku heran kenapa pemkab Labura tidak mau tahu tentang kerusakan jalan itu.
“Kalau dibiarkan seperti ini dalam kurun 1 tahun kedepan jalan ini hancur total dan tidak bisa dilalui lagi. Sebab setiap hari begitu banyak mobil cold diesel bermuatan sawit dari Desa ini melintas. Bila jalan ini tidak juga diperbaiki bagaimana kedepannya warga mau menjual hasil kebunnya, warga akan susah menjual hasil pertaniannya,” kata Parno.
Masih kata Kades, pengaspalan jalan simpang Desa Sidua dua sudah lama sekali dilakukan sejak masih masih menjadi wilayah kabupaten Labuhanbatu jadi sudah sepantasnya pemkab Labura memperhatikan dan melakukan perbaikan jalan simpang itu.
Di tempat terpisah Parno salah seorang warga Desa Sidua Dua ketika dimintai keterangan masalah hancurnya jalan Simpang Sidua Dua itu mengaku heran kenapa pemkab Labura tidak mau tahu tentang kerusakan jalan itu.
“Kalau dibiarkan seperti ini dalam kurun 1 tahun kedepan jalan ini hancur total dan tidak bisa dilalui lagi. Sebab setiap hari begitu banyak mobil cold diesel bermuatan sawit dari Desa ini melintas. Bila jalan ini tidak juga diperbaiki bagaimana kedepannya warga mau menjual hasil kebunnya, warga akan susah menjual hasil pertaniannya,” kata Parno.
Hingga berita ini diunggah belum peroleh keterangan dari instansi terkait, wartawan kami sedang berusaha mendapat keterangan atas rusaknya jalan tersebut dan kapan akan diperbaiki.
(U. Hardianto)
Posting Komentar
Facebook Disqus