Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Panglima Komando Operasi TNI AU I (Pangkoopsau I), Marsekal Pertama TNI M. Khairil Lubis bertindak sebagai Inspektur Upacara pembukaan latihan parasailing Komando Operasi Angkatan Udara I (Kopsau I) tahun 2019 yang dilaksanakan di bandara Hang Nadim Batam, Nongsa, Batam, Jum'at, (1/10/2019).
Wakil Walikota Batam, Amsakar achmad bersama BNN Kepri, Danlanud Batam, Kapolresta Barelang juga menghadiri upacara tersebut.
Selain sebagai Inspektur Upacara, Panglima Komando Operasi TNI AU I (Pangkoopsau I), Marsekal Pertama TNI M. Khairil Lubis juga bertindak sebagai Pimpinan umum latihan parasailing digelar di Turi Beach Nongsa, Batam.
“Latihan parasailing dimulai pada hari ini hingga dua hari kedepan,” katanya
Beliau menyebutkan selain untuk melaksanakan latihan pihaknya juga ingin menjalin/mempererat tali silaturahmi dengan segenap anggota TNI/Polri dan masayarakat di wilayah Batam.
Latihan parasailing yang diikuti oleh seluruh penerbang tempur di jajaran Koopsau merupakan salah satu program kerja yang setiap tahun dilaksanakan pada tahun ini.
Beliau menyebutkan bahwa kita semua berharap tahapan yang telah disusun oleh komando latihan dapat terlakasana dengan tertib, lancar dan aman, latihan paraseiling ini merupakan simulasi menghadapi kondisi emergency yang harus dilakukan oleh setiap penerbang tempur apabila pesawat yang diawakilinya tidak dapat dikendalikan oleh berbagai macam faktor, seperti pesawat mengalami kondisi kerusakan yang fatal atau tertembak oleh musuh, sehingga mengharuskan penerbang melakukan inject atau penyelamatan diri dengan menggunakan kursi lontar yang ada di pesawat.
“ Upaya ini merupakan keputusan dan langkah terakhir yang di tempuh oleh satiap penerbang tempur, secara teori latihan inject dapat disimulasikan di simulator namun secara praktek tidak memungkinkan menggunakan simulator atau pun pesawat tempur, oleh karena itu praktek latihan dimanfaatkan dengan sarana parasailing,” katanya.
Ia menyebutka pada latihan ini para penerbang tempur dilatihkan cara melepas body harness dan teknik pendaratan di air secara tepat, benar dan aman.
Beliau menyebutkan bahwa kita semua berharap tahapan yang telah disusun oleh komando latihan dapat terlakasana dengan tertib, lancar dan aman, latihan paraseiling ini merupakan simulasi menghadapi kondisi emergency yang harus dilakukan oleh setiap penerbang tempur apabila pesawat yang diawakilinya tidak dapat dikendalikan oleh berbagai macam faktor, seperti pesawat mengalami kondisi kerusakan yang fatal atau tertembak oleh musuh, sehingga mengharuskan penerbang melakukan inject atau penyelamatan diri dengan menggunakan kursi lontar yang ada di pesawat.
“ Upaya ini merupakan keputusan dan langkah terakhir yang di tempuh oleh satiap penerbang tempur, secara teori latihan inject dapat disimulasikan di simulator namun secara praktek tidak memungkinkan menggunakan simulator atau pun pesawat tempur, oleh karena itu praktek latihan dimanfaatkan dengan sarana parasailing,” katanya.
Ia menyebutka pada latihan ini para penerbang tempur dilatihkan cara melepas body harness dan teknik pendaratan di air secara tepat, benar dan aman.
“ Melalui latihan parasailing ini diharapkan profesionalisme penerbang tempur di jajaran Koopsau I semakin meningkat, terutama dalam menghadapi kondisi emergency, hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan diri para penerbang tempur dalam melakasanakan setiap misi operasi penerbangan,” katanya.
Latihan parasailing ini, katanya, telah kita laksanakan dari tahun ke tahun dari setiap penyelenggara kegiatan seperti ini tentunya diharapkan ada capaian yang mengarah kepada peningkatan kemampuan penerbang tempur khusunya dalam menghadapi situasi emergency. (IK/AP)
Posting Komentar
Facebook Disqus