Dilihat kali
BINTAN, Realitasnews.com – Dinas Pendidikan Provinsi Kepri tidak sia-sia membawa tujuh orang Tim Guru dari SLB Negeri Bintan dan dua orang siswanya untuk mengikuti Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tingkat Nasional yang digelar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Untuk membayar bagasi keperluan selama pameran, Tim Dari Provinsi Kepri harus merogoh koceknya sebesar Rp 10 juta,-
Namun terbayar, karena tim dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Kepri pada FIKSI tingkat Nasional itu mereka mempertunjukkan lampu kristal yang merupakan karya siswa SLB Negeri Bintan yang terbuat dari limbah botol minuman mineral dan kulit kerang, lampu kristal itu berhasil meraih juara harapan I dan standnya meraih juara I stand terbaik.
Kepala SLB Negeri Bintan, Lestari Rahayu, S.Pd mengatakan pembuatan lampu kristal itu merupakan ide dari guru-guru SLB Negeri Bintan tersebut lantaran pihaknya memiliki bank sampah.
“ Setiap Kamis kami sering jalan-jalan dan mengumpulkan limbah. Kami coba-coba buat lampu. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya sesuai,” katanya.
Ia menyebutkan lampu-lampu tersebut diproduksi para siswa SLB Negeri Bintan. Beberapa hiasan yang dimasukan ke dalam botol, disusun menggunakan pinset. Botol itu sendiri dibentuk sedemikian rupa, hingga tampak seperti kristal yang berkilau saat lampunya menyala.
Saat presentasi produk, juri sempat menyarankan agar tidak perlu diberikan hiasan bunga plastik. Dengan limbah-limbah dari kerang saja, lampu tersebut sudah indah.
“Ada masukan agar menggunakan bahan daur ulang saja. Itu akan kami laksanakan. Karena memang bagus idenya,” sebut Lestari.
Lampu itu juga telah dikemas, menggunakan kotak yang juga diproduksi oleh siswa SLB Negeri Bintan. Dua orang siswa sempat ikut serta menghadiri FIKSI Tingkat Nasional di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Surya Pratama, Siswa kelas IX yang tuna rungu kebagian mempresentasikan produk. Sedangkan Reza, Siswa kelas XII yang tuna grahita bertugas menjadi tim pemasaran. Lampu tersebut cukup diminati, hingga habis terjual.
Surya Pratama mengatakan pihaknya membawa 30 lampu. Dijual seharga Rp 150 ribu untuk yang besar dan Rp 70 ribu yang kecil.
(Hms/AP)
Saat presentasi produk, juri sempat menyarankan agar tidak perlu diberikan hiasan bunga plastik. Dengan limbah-limbah dari kerang saja, lampu tersebut sudah indah.
“Ada masukan agar menggunakan bahan daur ulang saja. Itu akan kami laksanakan. Karena memang bagus idenya,” sebut Lestari.
Lampu itu juga telah dikemas, menggunakan kotak yang juga diproduksi oleh siswa SLB Negeri Bintan. Dua orang siswa sempat ikut serta menghadiri FIKSI Tingkat Nasional di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Surya Pratama, Siswa kelas IX yang tuna rungu kebagian mempresentasikan produk. Sedangkan Reza, Siswa kelas XII yang tuna grahita bertugas menjadi tim pemasaran. Lampu tersebut cukup diminati, hingga habis terjual.
Surya Pratama mengatakan pihaknya membawa 30 lampu. Dijual seharga Rp 150 ribu untuk yang besar dan Rp 70 ribu yang kecil.
(Hms/AP)
Posting Komentar
Facebook Disqus