Dilihat kali
Fhoto : Istimewa |
BATAM, Realitasnews.com – Sekda Provinsi Kepri, H.TS. Arif Fadillah menghadiri pembukaan Rapat Kerja Pusat XXII dan Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2019 yang digelar di Harmoni One Batam, Minggu (7/7/2019) malam.
Turut dalam kegiatan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Ketua Umum Pustakwan Indonesia Teuku Syamsul Bahri, Direktur Perpustakaan Nasional Singapura Miss Tan Huism, Vice President Frank Fort Fair Miss Claudya Kaiser, Perwakilan DPRD Provinsi Kepri, serta Para Pustakawan dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya Sekda provinsi Kepri, H.TS. Arif Fadillah mengatakan kemajuan suatu daerah dipengaruhi oleh kemajuan literasi masyarakatnya dan provinsi Kepri memiliki bukti bahwa perpustakaan dan pustakawan mampu menghasilkan sebuah peradaban yang maju.
Ia mengatakan bahwa Kepri pada masa lampau pernah mengalami puncak kejayaan dibidang literasi. Ini semua tak lepas dari peran pustakawan dan perpustakaan yang ada di masa itu yakni Raja Ali Haji, seorang pujangga yang dikenal dengan karyanya Gurindam Dua Belas.
Lebih lanjut dikatakannya melalui bukunya yang berjudul “Bustan Al Katibin” dan “Kitab Pengetahuan Bahasa”. Raja Ali Haji menyusun standard tata bahasa Melayu yang kemudian diadopsi menjadi dasar Bahasa Nasional yang dipergunakan pada hari ini.
Dikatakannya, bahasa Indonesia yang merupakan Bahasa Nasional, bahasa pemersatu bangsa ini, asal-usulnya adalah lahir dari karya Raja Ali Haji yang berasal dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau.
Tokoh literasi lain yang dimiliki oleh Kepri dan sangat kami banggakan adalah Yam Tuan Muda Riau X, Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi.
Pada abad ke-19, beliau telah mendirikan sebuah perpustakaan umum di Pulau Penyengat yang dikenal sebagai Khutub Kanah Yamtuan Ahmadi. Perpustakaan ini memiliki ribuan koleksi yang dibeli langsung dari Mesir, Madinah dan India.
Selain mendirikan perpustakaan, Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi juga mendirikan sebuah percetakan yang dikenal sebagai Mathba’at Al-Ahmadiyah. Percetakan ini telah banyak mencetak dan mendistribusikan karya-karya penulis dari Kepulauan Riau maupun wilayah sekitar.
“Berkat jasa-jasa beliau, kami dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau secara khusus memberikan penghormatan dengan menabalkan nama beliau menjadi nama perpustakaan umum Provinsi Kepulauan Riau,” jelas Arif.
Ia menyebutkan pemprov Kepri selalu komitmen untuk memajukan perpustakaan umum, salah satunya dengan membangun sebuah perpustakaan yang representatif sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Pemprov Kepri sengaja membangun perpustakaan umum ini di tengah kota agar mudah diakses oleh setiap masyarakat dan sebagai wujud komitmen bersama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa seperti tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam sambutannya Sekda provinsi Kepri, H.TS. Arif Fadillah turut mendoakan agar pelaksanaan Rapat Kerja Pusat XXII dan Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2019 dapat berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan serta mengajak kepada seluruh pustakawan dan juga insan perpustakaan yang hadir pada acara ini untuk terus menghasilkan karya-karya yang gemilang.
" Saya akan mendoakan supaya pelaksanaan Rapat Kerja Pusat XXII dan Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2019 dapat berjalan denganlancar dan sukses sesuai yang diharapkan," katanya.
Ia juga mengucapkan HUT ke-46 Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), semoga diusianya yang cukup matang IPI dapat menjadi organisasi profesi yang solid dan mandiri serta peka terhadap perubahan-perubahan yang berkembang.
Turut dalam kegiatan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Ketua Umum Pustakwan Indonesia Teuku Syamsul Bahri, Direktur Perpustakaan Nasional Singapura Miss Tan Huism, Vice President Frank Fort Fair Miss Claudya Kaiser, Perwakilan DPRD Provinsi Kepri, serta Para Pustakawan dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya Sekda provinsi Kepri, H.TS. Arif Fadillah mengatakan kemajuan suatu daerah dipengaruhi oleh kemajuan literasi masyarakatnya dan provinsi Kepri memiliki bukti bahwa perpustakaan dan pustakawan mampu menghasilkan sebuah peradaban yang maju.
Ia mengatakan bahwa Kepri pada masa lampau pernah mengalami puncak kejayaan dibidang literasi. Ini semua tak lepas dari peran pustakawan dan perpustakaan yang ada di masa itu yakni Raja Ali Haji, seorang pujangga yang dikenal dengan karyanya Gurindam Dua Belas.
Lebih lanjut dikatakannya melalui bukunya yang berjudul “Bustan Al Katibin” dan “Kitab Pengetahuan Bahasa”. Raja Ali Haji menyusun standard tata bahasa Melayu yang kemudian diadopsi menjadi dasar Bahasa Nasional yang dipergunakan pada hari ini.
Dikatakannya, bahasa Indonesia yang merupakan Bahasa Nasional, bahasa pemersatu bangsa ini, asal-usulnya adalah lahir dari karya Raja Ali Haji yang berasal dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau.
Tokoh literasi lain yang dimiliki oleh Kepri dan sangat kami banggakan adalah Yam Tuan Muda Riau X, Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi.
Pada abad ke-19, beliau telah mendirikan sebuah perpustakaan umum di Pulau Penyengat yang dikenal sebagai Khutub Kanah Yamtuan Ahmadi. Perpustakaan ini memiliki ribuan koleksi yang dibeli langsung dari Mesir, Madinah dan India.
Selain mendirikan perpustakaan, Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi juga mendirikan sebuah percetakan yang dikenal sebagai Mathba’at Al-Ahmadiyah. Percetakan ini telah banyak mencetak dan mendistribusikan karya-karya penulis dari Kepulauan Riau maupun wilayah sekitar.
“Berkat jasa-jasa beliau, kami dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau secara khusus memberikan penghormatan dengan menabalkan nama beliau menjadi nama perpustakaan umum Provinsi Kepulauan Riau,” jelas Arif.
Ia menyebutkan pemprov Kepri selalu komitmen untuk memajukan perpustakaan umum, salah satunya dengan membangun sebuah perpustakaan yang representatif sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Pemprov Kepri sengaja membangun perpustakaan umum ini di tengah kota agar mudah diakses oleh setiap masyarakat dan sebagai wujud komitmen bersama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa seperti tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam sambutannya Sekda provinsi Kepri, H.TS. Arif Fadillah turut mendoakan agar pelaksanaan Rapat Kerja Pusat XXII dan Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2019 dapat berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan serta mengajak kepada seluruh pustakawan dan juga insan perpustakaan yang hadir pada acara ini untuk terus menghasilkan karya-karya yang gemilang.
" Saya akan mendoakan supaya pelaksanaan Rapat Kerja Pusat XXII dan Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2019 dapat berjalan denganlancar dan sukses sesuai yang diharapkan," katanya.
Ia juga mengucapkan HUT ke-46 Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), semoga diusianya yang cukup matang IPI dapat menjadi organisasi profesi yang solid dan mandiri serta peka terhadap perubahan-perubahan yang berkembang.
Untuk itu diharapkan agar anggota IPI dapat menjalani profesinya dengan tekun dan ikhlas.
“ InsyaAllah akan menjadi ladang pahala yang balasannya adalah syurga. Jayalah selalu pustakwan Indonesia,” tutup Arif.
(HK/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus