Dilihat kali
Fhoto : Istimewa |
KARIMUN, Realitasnews.com - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun bakal memberlakukan penjualan tiket kapal ferry cepat secara online atau e-ticketing berbasis android. Wacana tersebut dibahas bersama operator dan Dinas Perhubungan di kantor KSOP, Senin (15/7/2019).
Kepala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Junaidi melalui Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan, Marganda ketika ditemui usai rapat mengatakan, tujuan diberlakukan tiket online adalah untuk mempermudah dan memperlancar penjualan tiket. Rencananya, tiket online itu efektif pada September 2019 nanti.
"Tujuannya untuk mempermudah, memperlancar dan efisiensi. Tiket online ini untuk tahap awal diberlakukan untuk rute pelayaran Karimun dan Batam. Jika semua berjalan lancar, maka akan dilanjutkan dengan pelayaran ke Dumai, Selanpanjang dan juga Buton," terang Marganda.
Kata Marganda, sistem e-ticketing juga bakal mempermudah petugas dalam hal pengawasan termasuk juga operator kapal. Sebab, penumpang tidak harus antre atau berebut membeli tiket lagi. Mereka cukup memesan diaplikasi yang telah ditentukan dan datang ke pelabuhan sewaktu kapal mau berangkat saja.
"Secara teknis, tiket itu nanti dapat dipesan melalui android dengan aplikasi yang ada. Seperti halnya pemesanan tiket melalui traveloka atau perusahaan daring sejenis. Tiket bisa juga dipesan di minimarket yang telah ditunjuk. Nanti bakal ada provider yang bertugas mengawasi e-ticketing tersebut," ujar Marganda.
Menurut dia, pembelian tiket online bisa untuk sekali pelayaran (one way) maupun tiket untuk dua kali keberangkatan (two way). Meskipun KSOP berencana menerapkan tiket secara online, namun pemesanan tiket secara manual tetap ada. Perusahaan pelayaran atau agen kapal tetap membuka loket tiket di pelabuhan.
Terpisah, Ketua Indonesian National Ship'owner Association (INSA) Cabang Tanjungbalai Karimun, Bustami Datuk Rajo Marah ketika dikonfirmasi mendukung wacana pemberlakukan tiket secara online tersebut. Bustami menyebut, wacana itu jelas akan mempermudah operator kapal dalam penjualan tiket.
"Kalau kebijakan itu untuk memberikan kemudahan, tentu saja kami dukung. Namun seperti apa teknisnya nanti masih dalam pembahasan. Rapat tadi kan baru sebatas rencana awal. Pembahasan teknis ke depan masih panjang," ujar Bustami.
(Jup)
Kepala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Junaidi melalui Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan, Marganda ketika ditemui usai rapat mengatakan, tujuan diberlakukan tiket online adalah untuk mempermudah dan memperlancar penjualan tiket. Rencananya, tiket online itu efektif pada September 2019 nanti.
"Tujuannya untuk mempermudah, memperlancar dan efisiensi. Tiket online ini untuk tahap awal diberlakukan untuk rute pelayaran Karimun dan Batam. Jika semua berjalan lancar, maka akan dilanjutkan dengan pelayaran ke Dumai, Selanpanjang dan juga Buton," terang Marganda.
Kata Marganda, sistem e-ticketing juga bakal mempermudah petugas dalam hal pengawasan termasuk juga operator kapal. Sebab, penumpang tidak harus antre atau berebut membeli tiket lagi. Mereka cukup memesan diaplikasi yang telah ditentukan dan datang ke pelabuhan sewaktu kapal mau berangkat saja.
"Secara teknis, tiket itu nanti dapat dipesan melalui android dengan aplikasi yang ada. Seperti halnya pemesanan tiket melalui traveloka atau perusahaan daring sejenis. Tiket bisa juga dipesan di minimarket yang telah ditunjuk. Nanti bakal ada provider yang bertugas mengawasi e-ticketing tersebut," ujar Marganda.
Menurut dia, pembelian tiket online bisa untuk sekali pelayaran (one way) maupun tiket untuk dua kali keberangkatan (two way). Meskipun KSOP berencana menerapkan tiket secara online, namun pemesanan tiket secara manual tetap ada. Perusahaan pelayaran atau agen kapal tetap membuka loket tiket di pelabuhan.
Terpisah, Ketua Indonesian National Ship'owner Association (INSA) Cabang Tanjungbalai Karimun, Bustami Datuk Rajo Marah ketika dikonfirmasi mendukung wacana pemberlakukan tiket secara online tersebut. Bustami menyebut, wacana itu jelas akan mempermudah operator kapal dalam penjualan tiket.
"Kalau kebijakan itu untuk memberikan kemudahan, tentu saja kami dukung. Namun seperti apa teknisnya nanti masih dalam pembahasan. Rapat tadi kan baru sebatas rencana awal. Pembahasan teknis ke depan masih panjang," ujar Bustami.
(Jup)
Posting Komentar
Facebook Disqus