Dilihat kali
SERGAI, Realitasnews.com - Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman selaku Ketua Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) mendampingi Jamaah Calon Haji (JCH) asal kabupaten Sergai menunaikan ibadah haji di tanah Makkah, Arab Saudi.
Menurut Bupati Sergai Ir H Soekirman yang disampaikannya kepada Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si melalui WhatsAppnya langsung dari Makkah Arab Saudi, Senin (29/7/2019) malam mengatakan bahwa Jemaah Sergai " Betah " di Makkah
“ Insya Allah telah dua hari menetap di Makkah al Mukkaramah dalam kondisi sehat dan telah melaksanakan wajib umroh (ihram, tawaf ifadah, sai dan tahalul),” kata Bupati Sergai Ir H Soekirman selaku Ketua Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) melalui WhatsApp kepada Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si.
Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si menjelaskan bahwa Bupati Sergai Ir H Soekirman dan Jemaah calon haji Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tergabung dalam kloter 7 bersama dengan Kota Gunung Sitoli, Kota Tebingtinggi dan Kota Binjai keseluruhannya berjumlah 391 orang.
Turut serta dalam Kloter 7 tersebut, Ketua Kloter Husin Syarif, dari TPIH Syarifuddin Daulai dan TKHD dr Sri Astuti, dr Nurlaili Hafni dibantu dengan paramedis Hafni dan Amir Siregar.
“ Semua tim karom selalu bekerja dengan kompak, bahu membahu dengan suppurt teknologi WhatsApp Group dari petugas kloter sehingga komunikasi berjalan dengan lancar, pungkas Bupati Soekirman selaku Ketua TPHD Sergai dalam laporan dari Makkah, Arab Saudi.
Lebih lanjut Soekirman, bahwa sejak mengambil miqod di Bir Ali Madina pada Sabtu sore lalu, semua jemaah dalam kondisi sehat, walaupun ada beberapa jemaah yang sudah lansia difasilitasi dengan kereta sorong.
Jumlah Jemaah ,katanya, sebanyak 198 termasuk TPHD, TKHD, ketua Kloter, TPIHI sudah seluruhnya melaksanakan ibadah wajib umroh sesuai rencana," kata Soekirman.
Saat jemaah kloter 7 MES berada di kota Makkah lanjutnya, telah memanfaatkan waktu dengan ibadah sunnah di Masjidil Haram yang ada disekitar pemondokan. Disamping itu dalam rangka mempertebal keimanan ada juga jemaah yg memanfaatkan momen di tanah suci untuk melakukan ziarah disekitar kota Makkah.
“ Jika dibandingkan dengan Madinah, di Makkah suhu harian diluar rumah berkisar 37 hingga 39 derjad Celcius. Ini membuat jemaah lebih bisa beradaptasi dengan cuaca di Makkah dibanding Madinah yg mencapai 48 derjad Celcius,” jelasnya.
Sementara terkait dengan ketersediaan makanan, dijelaskan Bupati bahwa makanan di Makkah yang disediakan oleh catering daker Makkah tidak ada masalah. Disamping untuk sarapan pagi, di hotel tempat jamaah Indonesia menginap, selalu ada penjual yang menyediakan nasi uduk, nasi goreng, dan soto, maupun nasi pecal. Hampir semua cocok dengan lidah orang Indonesia, katanya.
Sedangkan masalah jarak yang relatif jauh ke Masjidil Haram, Bupati mengemukakan bahwa daker Makkah telah menyediakan shuttle bus setiap saat melintas di depan hotel dengan diberi nomor bis 5 jurusan syisyah langsung ke terminal Haram.
“ Bus tersebut ber AC dan gratis tentunya, “ kata Soerkirman.
Dengan memperhatikan kondisi jemaah pada pelaksanaan ibadah setiap harinya, dapat dipastikan bahwa jemaah haji yang tergabung dalam kloter 7 dinyatakan betah tinggal di Arab Saudi.
Kembali diceritakan Soekirman bahwa terdapat kisah menarik disela-sela tugasnya sebagai TPHD bersama ketua kloter serta TPHI dan beberapa karom telah diundang oleh orang Indonesia yang bermukim di Makkah selama 20 tahun bernama Muniri.
" Kami diajak makan siang, sambil bercerita tentang situasi haji tahun ini, beliau sangat akrab dengan jemaah asal Indonesia khususnya Sumatera Utara dan selalu siap membantu apa saja yang diperlukan dalam menyempurnakan ibadah haji," jelas Soekirman.
Sedangkan yang berkaitan dengan tim pelayanan kesehatan dari TKHD setiap hari melayani jemaah sekitar 20 - 25 orang, umumnya konsultasi batuk, flu, gatal-gatal, masuk angin. (Red/Jan)
“ Jika dibandingkan dengan Madinah, di Makkah suhu harian diluar rumah berkisar 37 hingga 39 derjad Celcius. Ini membuat jemaah lebih bisa beradaptasi dengan cuaca di Makkah dibanding Madinah yg mencapai 48 derjad Celcius,” jelasnya.
Sementara terkait dengan ketersediaan makanan, dijelaskan Bupati bahwa makanan di Makkah yang disediakan oleh catering daker Makkah tidak ada masalah. Disamping untuk sarapan pagi, di hotel tempat jamaah Indonesia menginap, selalu ada penjual yang menyediakan nasi uduk, nasi goreng, dan soto, maupun nasi pecal. Hampir semua cocok dengan lidah orang Indonesia, katanya.
Sedangkan masalah jarak yang relatif jauh ke Masjidil Haram, Bupati mengemukakan bahwa daker Makkah telah menyediakan shuttle bus setiap saat melintas di depan hotel dengan diberi nomor bis 5 jurusan syisyah langsung ke terminal Haram.
“ Bus tersebut ber AC dan gratis tentunya, “ kata Soerkirman.
Dengan memperhatikan kondisi jemaah pada pelaksanaan ibadah setiap harinya, dapat dipastikan bahwa jemaah haji yang tergabung dalam kloter 7 dinyatakan betah tinggal di Arab Saudi.
Kembali diceritakan Soekirman bahwa terdapat kisah menarik disela-sela tugasnya sebagai TPHD bersama ketua kloter serta TPHI dan beberapa karom telah diundang oleh orang Indonesia yang bermukim di Makkah selama 20 tahun bernama Muniri.
" Kami diajak makan siang, sambil bercerita tentang situasi haji tahun ini, beliau sangat akrab dengan jemaah asal Indonesia khususnya Sumatera Utara dan selalu siap membantu apa saja yang diperlukan dalam menyempurnakan ibadah haji," jelas Soekirman.
Sedangkan yang berkaitan dengan tim pelayanan kesehatan dari TKHD setiap hari melayani jemaah sekitar 20 - 25 orang, umumnya konsultasi batuk, flu, gatal-gatal, masuk angin. (Red/Jan)
Posting Komentar
Facebook Disqus