Dilihat kali
SERGAI, Realitasnews.com - Untuk mencegah lonjakan harga sembako dan sayur mayur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Bupati Sergai Ir. Soekirman menggelar sidak ke pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan dan swalayan Gemilang Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah, Jumat (25/5/2019)
Turut hadir dalam sidak itu, Kepala BPOM Medan Yulius Sacramento Tarigan, Kabid Pemeriksaan BPOM Medan Drs Pajar Ssidik, Kepala Dinas Kominfo Sergai H Ikhsan, AP, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan dr. Bulan Simanungkalit, Kepala Bagian Perekonomian Sergai Sariful Azhar, serta para kepala OPD lainnya.
Disela-sela sidaknya ke apsar itu, bupati Sergai Ir H Soekirman saat ditemui sejumlah awak media mengatakan sidak ini merupakan yang pertama dilakukan Pemkab Sergai.
Ia menyebutkan sidak itu dilakukan untuk memantau lonjakan harga sembako dan sayur mayur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
“ Kami sengaja melihat pasar pasar mingguan seperti ini untuk melihat bagaimana trennya,” katanya.
Dari pantauan dipasar itu, harga beras, gula, minyak atau kebutuhan bahan pokok lainnya semua normal, bahkan bawang putih kini sudah turun yang semula mencapai Rp 80 ribu,- per kilogram kini dijual dengan harga Rp 34 ribu per kilogramnya, terjadi penurunan yang cukup signifikan.
“ Hanya harga Jengkol dan Pete yang agak mahal, lebih mahal daripada daging ayam," kata Soekirman.
Ia menyebutkan selain melihat ketersediaan pangan, kami juga bersama tim melihat keamanan pangan, apakah bahan pangan/produk makanan tersebut mengandung bahan kimia seperti pengawet yang berbahaya.
“Untuk itu kami disini bekerjasama dengan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Medan, untuk menguji makanan ini di laboratorium, agar masyarakat Sergai terlindungi dari makanan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya,” katanya.
Selain itu dalam sidak itu juga dilakukan untuk menguji beragam alat - alat kosmetik yang mungkin mengandung bahan kimia berbahaya, sebab jika dikonsumsi atau memakai bahan kimia berbahaya maka itu akan dapat menyebabkan kanker.
Bupati Soekirman mengatakan dari beragam sampel yang diambil dari pedagang akan diuji oleh BPOM Medan untuk mengetahui apakah mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak. Jika ditemukan kami dari pihak pemerintah daerah akan menindak lanjuti dengan menarik produk yang beredar di masyarakat atau menelusurinya dimana produk tersebut diproduksi, demi melindungi masyarakat dari bahan kimia berbahaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr.Bulan Simanungkalit mengatakan dalam sidak pasar kali ini pihaknya mendapat temuan, namun masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium, akan tetapi dari semua sampel tersebut kami meragukan sebagian barang mengandung bahan berbahaya seperti Merkuri, boraks dan zat pewarna kain.
Ia menyebutkan pihaknya menemukan makanan yang sudah rusak, bekas gigitan tikus walau masa berlakunya masih lama, dari kesemua temuan tersebut sudah kami tarik dari pasar agar tidak di edarkan lagi di masyarakat.
(Jan)
Posting Komentar
Facebook Disqus