Dilihat kali
NATUNA, Realitasnews.com – Disinyalir karena sakit, seorang nelayan tewas saat mencari ikan di atas Bagan Apung milik Kirman Alias Along di sekitar perairan karang kunyit Pulau Kembang Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat kabupaten Natuna, Rabu (16/1/2019).
Di KTP yang ditemukan, nelayan tersebut bernama Matias Mitan (44) beralamat di Jalan Sungai Nona RT. 001 RW. 007 Desa Limbung, Kecamatan Lingga Utara tewas.
Untuk diketahui, Bagan perahu adalah salah satu jenis alat tangkap ikan yang termasuk dalam klasifikasi jaring angkat dari jenis bagan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan pelagis kecil ke tengah laut menjadi sumber pencarian Nelayan Natuna.
Dilansir oleh Wartakepri.co.id, menurut Babinsa Kelurahan Sedanau, Sertu LP Manurung dan Babinsa Kopda Smp Sinaga yang mendapat laporan dari warga, diduga Matias murni meninggal karena Sakit karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum.
“Kita dapat laporan hasil keterangan Dokter Puskesmas Sedanau Dr. Wan Ari Afriyadi, diduga almarhum meninggal karena sakit dan tidak ada kekerasan dalam pemeriksaan tubuh korban,” kata Babinsa Sedanau Sinaga didampingi Polsek Sedanau.
Lebih lanjut dikatakan Babinsa Sinaga bersama Sertu Manurung, awalnya saksi Rusli dan Holi berangkat ke Bagan Apung dengan menggunakan kendaraan Pompong Perairan Karang Kunyit Pulau Kembang Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna.
Ia menyebutkan menurut penjelasan dua orang saksi yang melihat langsung kejadian itu mengatakan ketika mereka naik ke atas Bagan untuk mempersiapkan peralatan Bagan, sedangkan almarhum beserta Kirman tetap di Pompong.
Sambung Sinaga, sekira pukul 22.00 WIB karena sudah lapar almarhum beserta Kirman naik ke Bagan Apung untuk makan, berhubung Holi belum siap masak, almarhum dan Kirman baring – baring dikamar bagan dan tertidur.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Rusli masuk ke kamar Bagan dan melihat almarhum, Kirman dan Holi sudah tertidur kemudian Rusli kembali keluar dan melihat ikan – ikan yang berada di dalam tangkul Bagan.
Pada pukul 00.06 WIB, Rabu (16/1/2019) Rusli masuk ke kamar Bagan dan melihat almarhum sedang makan. Kemudian sesudah makan almarhum baring sambil ngobrol dengan Rusli.
Antara jam 02:00 wib almarhum dan Rusli tertidur, selang 20 menitan tertidur kemudian terdengar suara desahan seperti orang sesak nafas dari alm Martias, Karena Posisi telungkup seperti orang tidur, Rusli dan Kirman kembali melanjutkan tidurnya.
Sekitar jam 04.30 wib Kirman, Rusli dan Holi bangun tidur dan langsung melakukan penarikan Tangkul Bagan untuk mengambil hasil tangkapan, karena Kirman mengetahui sebelum pergi ke Bagan, almarhum terlebih dahulu membuat bagan maka Kirman tidak membangunkan almarhum karena kasihan melihat korban kelelahan.
Pada pagi antara jam 06.00 wib, Kirman menyuruh Rusli untuk membangunkan almarhum, setelah 5 menit dibangunkan tetapi tidak bangun dan akhirnya Rusli memegang tangan dan kaki almarhum dan terasa sudah dingin kemudian Rusli memanggil Kirman dan menjelaskan,
“Tangan dan kaki almarhum Matias dingin dan sepertinya Matiyas sudah tidak ada,” ujar Kopda Sinaga dampingi staf Polsek Sedanau.
Kemudian sekitar pukul 06.45 Wib, Kirman menghubungi Atan yang berada di Sedanau untuk melaporkan kepada pihak Polsek Sedanau.
Proses Evakuasi dari atas bagan terlihat dari foto kiriman Polsek setempat dan TNI dibantu sejumlah Warga Mengangkat jenazah dari atas pompong menuju mobil bak terbuka.
Kabar terkini, keluarga almarhum menginginkan agar Jenazah dikirimkan ke Batam untuk dikebumikan di Kabupaten Lingga dimana keluarga almarhum Matias berdomisili. (wartakepri.co.id)
Untuk diketahui, Bagan perahu adalah salah satu jenis alat tangkap ikan yang termasuk dalam klasifikasi jaring angkat dari jenis bagan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan pelagis kecil ke tengah laut menjadi sumber pencarian Nelayan Natuna.
Dilansir oleh Wartakepri.co.id, menurut Babinsa Kelurahan Sedanau, Sertu LP Manurung dan Babinsa Kopda Smp Sinaga yang mendapat laporan dari warga, diduga Matias murni meninggal karena Sakit karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum.
“Kita dapat laporan hasil keterangan Dokter Puskesmas Sedanau Dr. Wan Ari Afriyadi, diduga almarhum meninggal karena sakit dan tidak ada kekerasan dalam pemeriksaan tubuh korban,” kata Babinsa Sedanau Sinaga didampingi Polsek Sedanau.
Lebih lanjut dikatakan Babinsa Sinaga bersama Sertu Manurung, awalnya saksi Rusli dan Holi berangkat ke Bagan Apung dengan menggunakan kendaraan Pompong Perairan Karang Kunyit Pulau Kembang Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna.
Ia menyebutkan menurut penjelasan dua orang saksi yang melihat langsung kejadian itu mengatakan ketika mereka naik ke atas Bagan untuk mempersiapkan peralatan Bagan, sedangkan almarhum beserta Kirman tetap di Pompong.
Sambung Sinaga, sekira pukul 22.00 WIB karena sudah lapar almarhum beserta Kirman naik ke Bagan Apung untuk makan, berhubung Holi belum siap masak, almarhum dan Kirman baring – baring dikamar bagan dan tertidur.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Rusli masuk ke kamar Bagan dan melihat almarhum, Kirman dan Holi sudah tertidur kemudian Rusli kembali keluar dan melihat ikan – ikan yang berada di dalam tangkul Bagan.
Pada pukul 00.06 WIB, Rabu (16/1/2019) Rusli masuk ke kamar Bagan dan melihat almarhum sedang makan. Kemudian sesudah makan almarhum baring sambil ngobrol dengan Rusli.
Antara jam 02:00 wib almarhum dan Rusli tertidur, selang 20 menitan tertidur kemudian terdengar suara desahan seperti orang sesak nafas dari alm Martias, Karena Posisi telungkup seperti orang tidur, Rusli dan Kirman kembali melanjutkan tidurnya.
Sekitar jam 04.30 wib Kirman, Rusli dan Holi bangun tidur dan langsung melakukan penarikan Tangkul Bagan untuk mengambil hasil tangkapan, karena Kirman mengetahui sebelum pergi ke Bagan, almarhum terlebih dahulu membuat bagan maka Kirman tidak membangunkan almarhum karena kasihan melihat korban kelelahan.
Pada pagi antara jam 06.00 wib, Kirman menyuruh Rusli untuk membangunkan almarhum, setelah 5 menit dibangunkan tetapi tidak bangun dan akhirnya Rusli memegang tangan dan kaki almarhum dan terasa sudah dingin kemudian Rusli memanggil Kirman dan menjelaskan,
“Tangan dan kaki almarhum Matias dingin dan sepertinya Matiyas sudah tidak ada,” ujar Kopda Sinaga dampingi staf Polsek Sedanau.
Kemudian sekitar pukul 06.45 Wib, Kirman menghubungi Atan yang berada di Sedanau untuk melaporkan kepada pihak Polsek Sedanau.
Proses Evakuasi dari atas bagan terlihat dari foto kiriman Polsek setempat dan TNI dibantu sejumlah Warga Mengangkat jenazah dari atas pompong menuju mobil bak terbuka.
Kabar terkini, keluarga almarhum menginginkan agar Jenazah dikirimkan ke Batam untuk dikebumikan di Kabupaten Lingga dimana keluarga almarhum Matias berdomisili. (wartakepri.co.id)
Posting Komentar
Facebook Disqus