Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.SH.MH memimpin rapat Paripurna Istimewa dalam rangka hari jadi Kota Batam yang ke 189, tahun 2018 yang digelar di gedung Utama DPRD Kota Batam, di Jalan Engku Putri, Batam, Centre, Selasa (18/12/2018).
Rapat Istimewa itu juga dihadiri oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Sekretariat Daerah provinsi Kepri, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak, Walikota Batam, H Rudi SE dan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, Sejumlah OPD Pemko Batam, Ketua Lembaga Adat Melayu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Wanita, dan Stakeholder terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.SH MH mengatakan hari jadi suatu daerah mempunyai arti penting bagi warganya untuk memperkokoh jati diri sekaligus untuk meningkatkan motivasi rasa kecintaan, kebanggaan, rasa memiliki terhadap daerahnya.
Ia menyebutkan bahwa Hari jadi kota Batam tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Ksultanan Riau, Lingga dan yang Dipertuan Riau Lingga sebagai puat Kesultanan yang syarat dengan nilai-nilai Perjuangan, Patriotisme, Filosofis, Sosiokultural, dan Sosioreligius, hingga perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Berdasarkan pasal 3 Peraturan Daerah Kota Batam No. 04 Tahun 2009 tentang Hari Jadi Kota Batam disebutkan, hari jadi Kota Batam tanggal 18 Desember 1829 penetapan hari jadi itu berdasarkan peristiwa ketika Raja Isa Ibni Raja Ali diberi kuasa sebagai pemegang perintah atas Nongsa dan rantau takluknya yang dikeluarkan oleh Komisaris Jenderal atau Residen Riau.
“Kejujuran adalah amanah dan dusta adalah suatu penghianatan, tiada Bhineka bukan Indonesia, hidup tidaklah lama sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga saling menghargai saling membantu, saling memberi, mendukung dan saling mencintai,sempena hari jadi kota Batam ke 189 , bangkitkan Pariwisata hidupkan ekonomi,” pungkasnya. (IK/Lian)
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.SH MH mengatakan hari jadi suatu daerah mempunyai arti penting bagi warganya untuk memperkokoh jati diri sekaligus untuk meningkatkan motivasi rasa kecintaan, kebanggaan, rasa memiliki terhadap daerahnya.
Ia menyebutkan bahwa Hari jadi kota Batam tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Ksultanan Riau, Lingga dan yang Dipertuan Riau Lingga sebagai puat Kesultanan yang syarat dengan nilai-nilai Perjuangan, Patriotisme, Filosofis, Sosiokultural, dan Sosioreligius, hingga perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Berdasarkan pasal 3 Peraturan Daerah Kota Batam No. 04 Tahun 2009 tentang Hari Jadi Kota Batam disebutkan, hari jadi Kota Batam tanggal 18 Desember 1829 penetapan hari jadi itu berdasarkan peristiwa ketika Raja Isa Ibni Raja Ali diberi kuasa sebagai pemegang perintah atas Nongsa dan rantau takluknya yang dikeluarkan oleh Komisaris Jenderal atau Residen Riau.
“Kejujuran adalah amanah dan dusta adalah suatu penghianatan, tiada Bhineka bukan Indonesia, hidup tidaklah lama sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga saling menghargai saling membantu, saling memberi, mendukung dan saling mencintai,sempena hari jadi kota Batam ke 189 , bangkitkan Pariwisata hidupkan ekonomi,” pungkasnya. (IK/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus