Dilihat kali
ASAHAN,Realitasnews.com - Pemkab Asahan kerap melakukan seminar untuk meningkatkan kinerja OPD namun hingga saat ini hasilnya belum memuaskan dan dari Dinas maupun Badan belum ada yang menemukan suatu inovasi yang dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal tersebut terungkap ketika Kabid Penyiapan Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB, Ir Sri Hartini MM dari Jakarta ketika menjadi narasumber pada acara seminar sosialisasi Kompetisi inovasi pelayanan publik di lingkungan pemkab Asahan , Jumat (23/11/2018) di Aula Hotel Marina, Kisaran mempertanyakan kepada seluruh peserta seminar apakah ada yang sudah menemukan inovasi tak satupun peserta menyebutkan mereka telah menemukan inovasi.
“Coba dari Dinas atau Badan apa sudah ada yang menemukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan,” tanya Sri Hartini
Namun tidak satupun dari peserta yang mengikuti seminar itu tunjuk tangan menyebutkan mereka sudah menciptakan inovasi.
Sri Hartini menyebutkan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu kreatif dan inovatif. Ia mencontohkan beberapa daerah yang telah menemukan inovasi dengan tayangan video berdurasi lebih dari 1 menit , seperti di salah satu kabupaten di provinsi Aceh petugas Puskesmas membuat suatu inovasi kerja sama antara dukun beranak dengan bidan hasilnya kerja sama itu dapat memperkecil angka kematian anak dan ibu yang melahirkan.
Hal tersebut terungkap ketika Kabid Penyiapan Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB, Ir Sri Hartini MM dari Jakarta ketika menjadi narasumber pada acara seminar sosialisasi Kompetisi inovasi pelayanan publik di lingkungan pemkab Asahan , Jumat (23/11/2018) di Aula Hotel Marina, Kisaran mempertanyakan kepada seluruh peserta seminar apakah ada yang sudah menemukan inovasi tak satupun peserta menyebutkan mereka telah menemukan inovasi.
“Coba dari Dinas atau Badan apa sudah ada yang menemukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan,” tanya Sri Hartini
Namun tidak satupun dari peserta yang mengikuti seminar itu tunjuk tangan menyebutkan mereka sudah menciptakan inovasi.
Sri Hartini menyebutkan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu kreatif dan inovatif. Ia mencontohkan beberapa daerah yang telah menemukan inovasi dengan tayangan video berdurasi lebih dari 1 menit , seperti di salah satu kabupaten di provinsi Aceh petugas Puskesmas membuat suatu inovasi kerja sama antara dukun beranak dengan bidan hasilnya kerja sama itu dapat memperkecil angka kematian anak dan ibu yang melahirkan.
“Bidan dan dukun beranak itu mereka membuat kesepakatan jika si dukun beranak itu tidak mampu menolong ibu yang melahirkan maka mereka cepat merujuknya ke bidan yang ada di Puskesmas untuk mendapat pertolongan medis,” katanya.
Di Papua, katanya, Dinas Kesehatan mereka berhasil mendidik beberapa ibu-ibu rumah tangga atau pengurus TP PKK nya di setiap desa untuk menangani cara mengobati penderita penyakit malaria dan hasilnya di daerah itu angka kematian akibat penyakit malaria dapat ditekan.
Dalam pemaparannya Sri Hartini menjelaskan bagaimana cara membuat profosal atas inovasi yang mereka temukan.
Di Papua, katanya, Dinas Kesehatan mereka berhasil mendidik beberapa ibu-ibu rumah tangga atau pengurus TP PKK nya di setiap desa untuk menangani cara mengobati penderita penyakit malaria dan hasilnya di daerah itu angka kematian akibat penyakit malaria dapat ditekan.
Dalam pemaparannya Sri Hartini menjelaskan bagaimana cara membuat profosal atas inovasi yang mereka temukan.
Seminar itu dibuka oleh Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang diwakili Asisten II, Drs H Jhon Hardi Nasution Msi. Seminar itu digelar untuk mendorong percepatan reformasi birokrasi di bidang pelayanan publik.
Dalam sambutannya Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang yang disampaikan oleh Asisten II, Drs H Jhon hardi Nasution, Msi mengharapkan agar seluruh peserta untuk memahami pentingnya perbaikan kualitas pelayanan publik yang merupakan salah satu agenda prioritas Pemkab Asahan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Asahan telah melakukan berbagai upaya diantaranya sosialisasi inovasi pelayanan publik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung terwujudnya visi misi Pemkab Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri.
“Semoga sosialisasi ini dapat menjadi referensi pembelajaran dalam upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi dan inovasi pelayanan publik di Asahan, khususnya di instansi masing-masing,” katanya.
Dalam sambutannya Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang yang disampaikan oleh Asisten II, Drs H Jhon hardi Nasution, Msi mengharapkan agar seluruh peserta untuk memahami pentingnya perbaikan kualitas pelayanan publik yang merupakan salah satu agenda prioritas Pemkab Asahan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Asahan telah melakukan berbagai upaya diantaranya sosialisasi inovasi pelayanan publik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung terwujudnya visi misi Pemkab Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri.
“Semoga sosialisasi ini dapat menjadi referensi pembelajaran dalam upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi dan inovasi pelayanan publik di Asahan, khususnya di instansi masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Aspirasi Rakyat Indonesia (LSM GARI), Hasbi Siregar saat ditemui di Kantin kantor Dinas Kominfo Kabupaten Asahan Jumat (23/11/2018) mengatakan seharusnya Pemkab Asahan lebih efisien menggunakan dana APBD.
Ia menyebutkan pelaksanaan seminar sosialisasi inovasi pelayanan publik yang digelar oleh Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Orta) Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan sebaiknya dilaksanakan di Aula Melati kantor Bupati Asahan atau di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan tidak dilaksanakan di Hotel Marina,Kisaran untuk menghemat anggaran.
Padahal jika dilihat dari jumlah peserta , gedung Aula Melati kantor Bupati Asahan atau Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan dapat menampung seluruh peserta.
“Biaya seminar jika dilaksanakan di hotel pasti anggarannya puluhan juta rupiah atau lebih tinggi jika dilaksanakan di Aula Melati kantor Bupati Asahan,” jelasnya.
Seminar ini dihadiri seluruh OPD pihak Kecamatan di Lingkungan Pemkab Asahan. (Nes)
Ia menyebutkan pelaksanaan seminar sosialisasi inovasi pelayanan publik yang digelar oleh Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Orta) Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan sebaiknya dilaksanakan di Aula Melati kantor Bupati Asahan atau di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan tidak dilaksanakan di Hotel Marina,Kisaran untuk menghemat anggaran.
Padahal jika dilihat dari jumlah peserta , gedung Aula Melati kantor Bupati Asahan atau Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan dapat menampung seluruh peserta.
“Biaya seminar jika dilaksanakan di hotel pasti anggarannya puluhan juta rupiah atau lebih tinggi jika dilaksanakan di Aula Melati kantor Bupati Asahan,” jelasnya.
Seminar ini dihadiri seluruh OPD pihak Kecamatan di Lingkungan Pemkab Asahan. (Nes)
Posting Komentar
Facebook Disqus