Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com - Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan bahwa Pemko Batam masih menunggu waktu untuk pembangunan pasar Induk Jodoh yang menggunakan uang Menperindag (Menteri Perindustrian dan Perdagangan). Kamis, (27/9/2018)
Sebelumnya aksi pedagang melakukan aksi demo beberapa waktu lalu, mereka akan tetap bertahan sebelum ada kejelasan dari pasar Induk Jodoh, Batam.
"Duduk balik kalau belum puas. relokasi pemindahan inikan sementara bukan selamanya. karena pedagang yang digusur akan kembali lagi ke pasar Induk tersebut setelah dibangun," terangnya.
Menurutnya, dua (2) tahun yang lalu ini (penggusuran.red) sudah disepakati dan ditandatangi, serta di verifikasi bersama Camat. sesuai dengan data yang lama, bukan yang baru karena dalam pembangunan pasar ini, kawasan tersebut harus clear dan clean (tidak ada bangunan.red), yang mana merupakan salah satu syarat dari Menperindag.
"Makanya kita pindahkan dulu, tapi ini mereka tidak mau ngasih.jadi masih menggunggu waktu," kata Rudi.
Terkait lahan relokasi yang disiapkan untuk para pedagang, dimana dikenakan biaya selama pembangunan pasar induk berjalan, menjadi persoalan baru yang harus mereka hadapi disaat situasi ekomomi semakin sulit.
Lebih lanjut disebutkannya pihak Pemko Batam menginginkan di sekitar lokasi dan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam membantu memberikan lokasi agar tidak memberatkan. Saat ini yang ada lahan kososng milik swasta tempat relokasi tersebut.
"Kita kan tidak punya tanah, kalaulah ada selesai sudah. Untuk itu dengan syarat, 3 bulan pertama gratis. Selanjutnya perbulan bayar Rp 1 juta, dengan kios sudah disiapkan, serta selama 3 tahun tidak boleh ada kenaikkan," pungkas Walikita Batam.
(IK/AP)
Posting Komentar
Facebook Disqus