Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Komisi I DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak pengembang PT Glory Point, PT Mitra Bintan, PT Kopkar dan pihak BP Batam dan Pihak Pemko Batam guna membahas masalah Tiban Koperasi yang kerap dilanda banjir.
RPD ini dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardianto digelar diruang rapat Komisi I DPRD Kota Batam, Jumat (3/8/2018) serta dihadiri anggota Komisi I DPRD Kota Batam lainnya seperti : Yudi Kurnain, Musofa, Sukaryo.
Dalam RDP ini Direktur PT Golry Point, Riki Lim menjelaskan bahwa perusahaannya telah melakukan Cut and Fill sejak tujuh bulan yang lalu dan telah membangun draenase selebar 3 x 4 meter.
“ Lebar draenase itu sesuai kajian UKL UPL pimpinan,” katanya.
Ukuran Draenase itu dibangun, katanya, sesuai dengan elevasi dan titik kountur, sejak tujuh bulan yang lalu tidak pernah terjadi banjir lantaran sudah diperhitungan draenase itu akan mampu menampung debit air jika turun hujan.
Masalah banjir, katanya, terjadi baru-baru ini saja sejak ada aktifitas Cut and Fill yang dilakukan pihak lain sehingga mengakibatkan draenase yang ada tertimbun.
Riki Lim mengakui pihaknya juga telah membangun jalan yang menelan biaya sekitar Rp 2,5 miliar,-
“ Jika ada pihak perusahaan lain yang memakai jalan itu maka mereka harus memberikan sagu hati kepada kami,” katanya dengan nada tegas.
Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardianto mengatakan Komisi I akan turun ke lokasi untuk melakukan sidak. Ia berharap agar instansi terkait segera mencari solusi agar banjir tidak kembali terjadi di Tiban Koperasi.
Sementara itu perwakilan BP Batam, Dohar Naibaho mengatakan pihaknya bersama pihak pengembang akan melakukan perbaikan draenase yang tertimbun akibat aktifitas Cut and Fill.
(Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus