Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Fraksi Partai Golongan Karya DPRD Kota Batam menyoroti realisasi pendapatan Pemko Batam Tahun Anggaran 2017 yang hanya terealisasi sebesar 91,73% dan capaian ini jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu terjadi penurunan.
Tidak itu saja Fraksi berlambang pohon beringin ini juga menyoroti Pendapat Asli daerah (PAD) hanya terealiasi sebesar 89,65 %. Hal tersebut disampaikan dalam dalam pandangan umum oleh Fraksi Partai Golongan Karya.
Menyikapi hal tersebut Walikota Batam, H Rudi.SE yang disampaikan oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menjelaskan bahwa pendapatan dana transfer yang hanya terealisasi sebesar 93,52 % disebabkan lantaran sebagian dana transfer tidak terealisasi sesuai PMK dan SK yang telah ditetapkan karena dana transfer bersifat dinamis sesuai realisasi pendapatan negara.
“Selain itu untuk Dana Alokasi Khusus dibayarkan sesuai dengan nilai
kontrak dan waktu yang ditelah ditentukan,” kata Wakil Walikota Batam,
Amsakar Achmad dalam rapat paripurna dengan agenda Tanggapan dan atau
jawaban Walikota Batam terhadap Pandangan Umum Fraksi atas Ranperda
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2017 yang
digelar di Gedung DPRD Kota Batam, Batam Centre, Selasa (10/7/2018).
Ia juga menjelaskan terkait PAD Kota Batam yang hanya terealisasi sebesar 89,65 % hal ini disebabkan lantaran lemahnya pertumbuhan ekonomi kota Batam sehingga mempengaruhi tingkat hunian hotel, penurunan kunjungan wisata melemahnya sektor industri.
Pada kesempatan itu Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad juga menjelaskan mengenai sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2017 lebih dari Rp 65, 842 milyar,- . Ia menjelaskan bahwa dana tersebut terdiri dari :
- Kasda sebesar Rp 44,755 milyar,- lebih dana ini ditransfer di akhir tahun anggaran sehingga tidak dapat digunakan untuk pembayaran tagihan dan sebagian merupakan Dana Alokasi Khusus fisik dan non fisik yang tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lainnya.
- BLUD sebesar Rp 9,991 milyar,- dana ini berada direkening BLUD yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan lainnya.
- Dana BOS sebesar Rp 8,103 milyar lebih dana ini tersimpan dimasing-masing rekening sekolah
- Dana Kapitasi lebih dari sebesar Rp 2,984 milyar,- dana ini tersimpan dimasing-masing rekening Puskesmas yang tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain
- Kas dibendahara penerima sebesar Rp 7,638 milyar lebih dan dana ini tersimpan di rekening bendahara penerima Dinas Perhubungan dan disetorkan pada tahun berikutnya.
(Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus