Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com – Puluhan warga Sei Binti, Sagulung, Batam mendatangi Polresta Barelang pada Kamis 3 Mei 2018 guna melaporkan tindakan semena – mena yang diduga dilakukan pihak PT. Anugrah Sentosa Abadi pada Senin 30 April 2018 lalu.
Korban dan warga mendatangi Poltabes Barelang didampingi pengacaranya memberikan keterangan di ruang unit III Polresta Barelang, Baloi, Batam pada Kamis 3 Mei 2018.
Menurut salah seorang warga, Roy Martin Sipahutar mengatakan bahwa pihak perusahaan pada Jumat 27 April 2018 kemarin menggelar pertemuan dengan pihak manegement PT Anugerah Sentosa Abadi dan membuat penawaran dan pada Sabtu 28 April 2018 sudah ada kesepakatan warga dengan pihak PT Anugerah Sentosa dan ganti rugi itu disepakati Rp 8 juta,-
"Karena hari Sabtu Bank tutup, jadi dijanjikan hari Senin 30 April 2018 untuk pembayaran ganti ruginya Rp 8 juta,- dari pihak perusahaan, tapi kenyataan berbeda dan sampai saat ini ganti rugi belum juga kita terima,'' ungkapnya.
Pada Senin kemarin, katanya, bukan uang ganti rugi yang diterima melainkan pihak perusahaan mengerahkan sejumlah orang dan menurunkan alat berat berupa buldozer untuk mengusur warga.
Karena orang suruhan pihak perusahaan itu arogan,katanya, salah seorang warga terbakar lantaran kena percikan minyak saat istrinya lagi memasak, mungkin lantaran panik melihat orang suruhan pihak perusahaan itu yang menurut mereka sangat arogan membuat istrinya jadi panik dan entah bagaimana minyak itu memercik ke suaminya hingga terbakar.
Salah seorang tokoh masyarakat Batak, Wirya Silalahi mengatakan sangat menyayang peristiwa ini bisa terjadi. Ia juga menyesalkan tindakan pihak perusahaan yang lambat menyelesaikan penggusuran ini.
“Seharusnya penggusuran itu dilakukan setelah pihak perusahaan memberikan ganti rugi kepada warga sesuai dengan yang telah disepakati,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD provinsi Kepri ini juga menyebutkan bahwa saat ini korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Embung Fatimah, Batu Aji, Batam untuk mendapat perawatan medis.
(IK/AP)
Karena orang suruhan pihak perusahaan itu arogan,katanya, salah seorang warga terbakar lantaran kena percikan minyak saat istrinya lagi memasak, mungkin lantaran panik melihat orang suruhan pihak perusahaan itu yang menurut mereka sangat arogan membuat istrinya jadi panik dan entah bagaimana minyak itu memercik ke suaminya hingga terbakar.
Salah seorang tokoh masyarakat Batak, Wirya Silalahi mengatakan sangat menyayang peristiwa ini bisa terjadi. Ia juga menyesalkan tindakan pihak perusahaan yang lambat menyelesaikan penggusuran ini.
“Seharusnya penggusuran itu dilakukan setelah pihak perusahaan memberikan ganti rugi kepada warga sesuai dengan yang telah disepakati,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD provinsi Kepri ini juga menyebutkan bahwa saat ini korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Embung Fatimah, Batu Aji, Batam untuk mendapat perawatan medis.
(IK/AP)
Posting Komentar
Facebook Disqus