Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com - Bupati Kabupaten Lingga, H Alias Wello, menilai pentingnya keberadaan Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang sebagai Pulau Karanti Sapi yang menjadi program prioritas Kementerian Pertanian untuk memiliki sebuah instalasi karantina yang memberikan pengamanan yang maksimum dari masuknya hewan sapi dari luar negeri ke Indonesia. Pentingnya karantina hewan ternak ini berdasarkan Undang Undang nomor 41 Tahun 2014 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dengan Luas Pulau Bakung sebesar 5.716 hektar dan topografinya yang landai telah memenuhi standar awal sebuah daerah dijadikan tempat karantina hewan. Letak geografis Pulau Bakung yang dekat dengan Pulau Batam dan dua negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia menjadi nilai tambah atas penawaran Pukau Bakung ini kepada Kementerian Pertanian RI.
"Sebagai langkah awal Pemkab Lingga bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melakukan survey pendahuluan untuk mempelajari daya dukung lahan menjadi tempat karantina ternak sapi," kata Alias Wello memulai diskusi yang bertajuk Fokus Group Discussion (FGD) Tentang Posisi Strategis Pulau Bakung dan Pulau Sekitarnya dalam kajian menjadi Temoat Karantinan Hewan dan Sentra Peternakan Berbasis Pulau Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan Nasional, di ruang pertemuan Hotel Harmoni, Batam, Rabu (6/12/2017).
Keinginan Pemkab Lingga, katanya, menjadikan Pulau Bakung tidak semata hanya untuk kepentingan masyarakat Lingga. Pulau Bakung dan berbagai potensi yang mendukung untuk dijadikan pulau Karantina hewan secara luas untuk mendukung program pemerintah pusat yang ingin memiliki sebuah tempat isolasi ternak sapi ekspor yang dikelilingi air dengan luas dan batasan yang memadai.
"Selain melakukan kajian bersama tim dari UGM untuk mendukung keinginan ini, kami telah melakukan penanaman indigofera sebagai pakan ternak," kata pria yang akrab disapa Awe.
FDG Pulau Bakung sebagai tempat karantina sapi ini, bertujuan untuk meminta tanggapan dan masukan tentang potensi Pulau Bakung yang memiliki lokasi strategis dan keungulan komperatif lainnya untuk dapat ditetapkan sebagai Pulau Karantina Sapi.
Keinginan Pemkab Lingga, katanya, menjadikan Pulau Bakung tidak semata hanya untuk kepentingan masyarakat Lingga. Pulau Bakung dan berbagai potensi yang mendukung untuk dijadikan pulau Karantina hewan secara luas untuk mendukung program pemerintah pusat yang ingin memiliki sebuah tempat isolasi ternak sapi ekspor yang dikelilingi air dengan luas dan batasan yang memadai.
"Selain melakukan kajian bersama tim dari UGM untuk mendukung keinginan ini, kami telah melakukan penanaman indigofera sebagai pakan ternak," kata pria yang akrab disapa Awe.
FDG Pulau Bakung sebagai tempat karantina sapi ini, bertujuan untuk meminta tanggapan dan masukan tentang potensi Pulau Bakung yang memiliki lokasi strategis dan keungulan komperatif lainnya untuk dapat ditetapkan sebagai Pulau Karantina Sapi.
"Menginggat urgensi kebutuhan negara terhadap Pulau Karantina untuk mendukung target memjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Pemkab Lingga akan membawa hasil diskusi kepada Menteri Pertanian RI dan Preaiden RI," imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo yang ikut dalam FGD, mengaku, optimis Pulau Bakung akan ditetapkan menjadi Pulau Karantina Sapi. Hal ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan Pemkab Lingga yang mengandeng UGM . "Sejauh ini daerah yang masuk dalam kreteria pulau karantina sapi adalah Lingga. Namun pemerintah belum mengeluarkan aturan yang mengatur akan hal ini," ucapnya.
Firman menginggatkan, jika Pulau Bakung ditetapkan menjadi lokasi karantina sapi bukan berarti perjuangan untuk meningkatkan prekonomian masyarakat susah terhenti. Lebih dari itu, dibutuhkan komitmen, konsep yang matang agar program yang didapatkan benar-benar untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Saya berbicara bukan hanya Lingga atas manfaat karantina sapi ini. Lebih kepada kepentingan bersama secara Nasional. Lingga adalah sebuah sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia atas pentingnya tempat karantina ternak ekspor," imbuhnya
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo yang ikut dalam FGD, mengaku, optimis Pulau Bakung akan ditetapkan menjadi Pulau Karantina Sapi. Hal ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan Pemkab Lingga yang mengandeng UGM . "Sejauh ini daerah yang masuk dalam kreteria pulau karantina sapi adalah Lingga. Namun pemerintah belum mengeluarkan aturan yang mengatur akan hal ini," ucapnya.
Firman menginggatkan, jika Pulau Bakung ditetapkan menjadi lokasi karantina sapi bukan berarti perjuangan untuk meningkatkan prekonomian masyarakat susah terhenti. Lebih dari itu, dibutuhkan komitmen, konsep yang matang agar program yang didapatkan benar-benar untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Saya berbicara bukan hanya Lingga atas manfaat karantina sapi ini. Lebih kepada kepentingan bersama secara Nasional. Lingga adalah sebuah sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia atas pentingnya tempat karantina ternak ekspor," imbuhnya
(GL/Misranto/Syaff)
Posting Komentar
Facebook Disqus