Dilihat kali
BINTAN, Realitasnews.com – Ratusan anggota PGRI se kabupaten Bintan memadati ruang Aula kantor Bupati Bintan, Rabu (22/11/2017) guna merayakan HUT PGRI ke 72 tingkat Provinsi kepri dan Hari Guru Nasional 2017.
Perhelatan HUT PGRI yang ke-72 tingkat provinsi Kepri ini dibuka oleh Bupati Bintan, Apri Sujadi. S.Sos diwakili oleh Sekda Bintan Drs. Adi Prihantara, MM dan dihadiri oleh Ketua Umum PB PGRI Pusat Dr. Unifah Rasyidi, M. Pd, Ketua PGRI Propinsi Kepri, Huzaifa Dadang Abdul Gani, Asissten III Propinsi Kepri, H. Muhammad Hasfi
Dalam sambutannya, Bupati Bintan, Apri Sujadi yang disampaikan oleh Sekda Bintan, Drs Adi Prihantara MM mengucapkan terima kasih kepada PGRI provinsi Kepri lantaran peringatan HUT PGRI yang ke 72 digelar di kabupaten Bintan.
“Kami merasa bangga sebab peringatan HUT PGRI yang ke 72 ini digelar di Bintan dan juga dihadiri oleh Ketum PB PGRI, Dr Unifah Rasyidi M.Pd, sebuah kebanggan yang luar biasa bagi pemerintah kabupaten Bintan," katanya disambut riuh tepuk oleh seluruh pengunjung.
Tugas berat yang di pikul, katanya, oleh seluruh para guru - guru adalah terkait pengembangan karakter anak didiknya, dijaman modern saat ini butuh konsep-konsep yang baik untuk dapat menumbuhkan jiwa yang baik.
Permasalah-permasalah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah terkait guru-guru akan terus dibahas dengan stake holder dan pemerintah provinsi, karena pemerintah daerah tidak bisa mengambil kebijakan-kebijakan tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada pemerintah propinsi Kepri.
Ia mengatakan pemerintah akan terus berupaya dalam memberikan kesejahteraan kepada para pendidik, karena dengan memberikan kesejahteraan maka para pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa ada beban yang harus dipikirkan.
Ketua PGRI Propinsi Kepri Huzaifa Dadang Abdul Gani mengatakan tahun ini merupakan tahun ke-3 setelah sebelumnya dilaksanakan di kota Batam dan Tanjungpinang, peringatan HUT PGRI memang diadakan secara bergiliran disetiap Kabupaten/kota di seluruh Kepulauan Riau.
“Kegiatan peringatan HUT PGRI ke-72 ini merupakan tahun ke tiga yang pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran di setiap kabupaten/kota yang ada di Propinsi kepulauan riau, diawali di kota Batam, lalu Kota tanjungpinang dan sekarang yang menjadi tuan rumah adalah Kabupaten bintan, “katanya.
Terkait pelaksanaan HUT PGRI, katanya, Kabupaten Bintan memang memiliki kaitan erat dengan para anggota PGRI khususnya para guru-guru lantaran pada tahun 2017, PGRI kabupaten Bintan langsung mendapat kucuran dana dari APBD. “Kucuran dana ini sebuah gebrakan yang sangat baik untuk kesejahteraan para anggota PGRI,"terangnya
Ia mengatakan ada beberapa catatan-catatan yang menjadi pekerjaan rumah yang harus sama-sama di pikirkan yaitu : terkait hadirnya team saber pungli membuat banyak keraguan-keraguan para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, kebijakan-kebijakan yang pada dasarnya tidak menyalahi aturan, seperti kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan diluar jam sekolah, kegiatan tersebut kadang memerlukan biaya diluar pembiayaan sekolah, maka perlu adanya dialog antara Kepolisian dan Dinas Pendidikan dalam menyikapi permasalahan tersebut.
"Dinas Pendidikan dapat membuat edaran kepada seluruh kepala sekolah agar dapat melaporkan perencanaan apa saja yang akan dilakukan setiap sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, dengan demikian team saber dan Dinas Pendidikan mengetahui apa saja program-program diluar program sekolah yang akan dilakukan di sekolah," Jelasnya
Terkait kesejahteraan guru-guru honorer yang ada di daerah-daerah pelosok yang masih dirasa minim, Sebelum diterbitkannya UU 23 tahun 2014, Dinas Pendidikan Propinsi Kepri selalu memberikan insentif kepada seluruh guru-guru honor, hal tersebut sangat membantu dalam memenuhi kesejahteraan para guru honor, namun setelah diterbitkan UU tersebut maka guru SD & SLTP ditangani oleh kabupaten/kota sedangkan SLTA ditangani oleh pemerintah propinsi.
“Diharapkan ada sebuah kebijakan dari pemerintah propinsi terkait kesejahteraan para guru honorer agar para pendidik dapat lebih konsentrasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di setiap daerah masing-masing," ungkapnya
Selain itu, permasalahan guru yang berhadapan dengan masalah hukum terkait cara mendisiplinkan anak, terkadang terjadi benturan antara UU perlindungan anak, membuat para guru menjadi takut dalam melakukan aktifitas didik, maka dari itu butuh sebuah perlindungan terhadap guru dalam menjalankan aktifitas mengajar jika terjadi laporan-laporan dari pihak lain terkait benturan terhadap UU perlindungan anak, butuh kepastian perlindungan.
Asissten III Propinsi Kepri, H. Muhammad Hasfi dalam sambutannya mengatakan untuk membangun sebuah peradaban butuh waktu dan pastinya banyak kendala-kendala yang dihadapi, segala bentuk persoalan terkait apa yang sudah dilaporkan oleh Kepala PGRI Propinsi Kepri akan kita pecahkan bersama-sama karena yang kita bangun ini sebuah kualitas makanya harus bersama-sama juga kita lakukan.
Konsep sekolah gratis juga harus benar-benar dilaksanakan, jangan dikatakan gratis namun masih ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh para orang tua, itu yang membuat para guru-guru terkadang terseret di jalur hukum, karena minimnya informasi, maka perlu dilakukan kordinasi kepada pihak-pihak terkait.
"Kita akan terus melakukan pembenahan-pembenahan agar dunia pendidikan di propinsi kepulauan riau kualitasnya dapat meningkat sesuai yang kita harapkan bersama"katanya.
(R/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus