Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com - Pada Oktober 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) dari gabungan dua
kota yakni kota Batam dan kota Tanjungpinang di provinsi Kepri menunjukkan
inflasi sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar
130,84. Inflasi tahun kalender pada bulan Januari hingga Oktober 2017 sebesar
3,16 persen dan Inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016)
sebesar 4,32 persen.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Panusunan Siregar melalui Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepri, Rahmad Iswanto melalui rilisnya pada Rabu (1/11/2017) mengatakan bahwa kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,72 persen sedangkan kota Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,02.
Ia mengatakan bahwa Inflasi
gabungan dua kota IHK di Kepulauan Riau disebabkan oleh kenaikan indeks enam kelompok yang menyusun inflasi gabungan dua kota IHK
di Kepulauan Riau, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,30 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,23 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,19 persen; kelompok kesehatan
sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02
persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05
persen. Sebaliknya, hanya kelompok sandang yang mengalami penurunan indeks yang
menyusun inflasi gabungan dua kota di Kepulauan Riau yaitu sebesar 0,15 persen.
IHK gabungan dari Kota
Batam dan Tanjungpinang di Provinsi Kepri pada Oktober 2017 mengalami kenaikan
indeks dari 130,03 pada bulan September 2017 menjadi 130,84 pada bulan ini atau terjadi inflasi gabungan sebesar 0,62 persen. Inflasi tahun
kalender dari Januari hingga Oktober 2017 gabungan sebesar 3,16 persen. Laju
inflasi ‘year on year’ pada Oktober 2017 jika disbandingkan dengan Oktober 2016 gabungan
tercatat sebesar 4,32 persen.
Indeks Harga Konsumen
(IHK) gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau pada September 2017 mengalami kenaikan indeks dari 129,39 pada bulan Agustus 2017
menjadi 130,03 pada bulan ini atau terjadi inflasi gabungan sebesar 0,50
persen. Inflasi tahun kalender (Januari sampai dengan September 2017) gabungan
sebesar 2,53 persen.
Dari 23 kota IHK di
Sumatera, tercatat 20 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertnggi terjadi di Kota Batam sebesar 0,72 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota
Jambi sebesar 0,02 persen.
Sebaliknya, hanya 3
kota IHK di Sumatera yang mengalami deflasi dengan deflasi tertnggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,12 persen dan deflasi terendah terjadi di
Kota Tanjungpinang sebesar 0,02 persen.
Kota Batam dari 20
Kota yang mengalami inflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 1 sedangkan Kota Tanjungpinang dari 3 Kota yang mengalami deflasi
di Sumatra menduduki peringkat ke 3.
Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertnggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,05 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilegon dan Surakarta sebesar 0,01 persen. Sebaliknya, deflasi tetnggi terjadi di Kota Palu sebesar 1,31 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen. Dari 44 Kota yang mengalami inflasi se-Indonesia, Kota Batam menduduki posisi ke 2. Sedangkan dari 38 Kota yang mengalami defllasi se-Indonesia, Kota Tanjungpinang menduduki posisi ke 38
(R/Pay)
Posting Komentar
Facebook Disqus