Dilihat kali
LINGGA, Realitasnews.com – Potensi wisata dikabupaten Lingga tidak kalah menariknya dari potensi wisata di Batam dan Bintan. Banyaknya pulau dikabupaten Lingga kurang lebih dari 604 pulau besar dan kecil memiliki panorama pantai laut yang indah serta memiliki obyek wisata hutan, pegunungan, air terjun dan kolam permandian air panas.
Bupati Lingga, Alias Wello akan mengembangkan sektor wisata untuk menarik wisatawan datang ke Lingga apalagi letak geografis kabupaten Lingga perbatasan Kepulauan Riau (Kepri), Singapura dan Malaysia.
“Kalau bicara soal wisata alam di wilayah perbatasan, Lingga adalah surganya. Semua obyek wisata alam ada di Lingga. Mulai wisata pantai, diving, berburu, mendaki gunung, mandi air terjun dan mandi air panas. Selain itu, Lingga punya wisata budaya dan sejarah kejayaan Kerajaan Melayu – Riau yang tak kalah menariknya,” ungkap Bupati Lingga, Alias Wello di Jakarta, belum lama ini.
Namun, ia mengakui sektor pariwisata Lingga belum banyak berkembang karena kurangnya dukungan pemerintah. Padahal, jika sektor pariwisata Lingga ini digarap secara profesional, bukan tidak mungkin bisa berkembang seperti Batam dan Bintan.
“Bagaimana mau berkembang, kalau pengelolaannya dilakukan secara konvensional, tanpa dukungan pemerintah. Karena itu, di masa pemerintahan saya, sektor pariwisata ini menjadi sektor prioritas yang harus dibenahi. Tentu dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata,” kata Alias.
Salah satu modal awal untuk memperkenalkan sektor pariwisata Lingga ke dunia internasional adalah dengan melakukan Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa (PMTMA) di Daik Lingga yang melibatkan sejumlah negara sahabat, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, hingga Madagaskar.
“Insya Allah, acara perhelatan tamadun Melayu antarbangsa ini akan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla, pada hari Minggu, 19 November 2017. Acara ini juga disejalankan dengan event wisata Festival Gunung Daik yang diikuti sekitar 150 orang wisatawan asing. Ini langkah awal untuk memperkenalkan sektor pariwisata Lingga ke dunia internasional,” beber Alias.
Mantan Ketua DPRD Lingga ini berharap, Pemerintah Provinsi Kepri dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, tidak lagi menutup mata terhadap potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Lingga. Namun, bagaimana bersinergi menjadikan Lingga sebagai salah satu destinasi andalan di wilayah perbatasan.
“Terus terang, saya terharu atas apresiasi yang diberikan oleh Menteri Pariwisata dan jajarannya untuk mensukseskan event wisata budaya internasional yang baru pertama kali digelar di Lingga ini. Mudah – mudahan, ke depan Lingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang diperhitungkan di tingkat nasional,” harapnya.
Kabupaten Lingga yang berbatasan langsung dengan Kota Batam dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi ini, dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat udara dari Batam, Tanjungpinang, Pekanbaru dan Jambi. Selain itu, Kabupaten Lingga juga dapat diakses dengan menggunakan transportasi laut dari Batam dan Tanjungpinang dengan waktu tempuh sekitar 3 – 4 jam
(IL)
“Bagaimana mau berkembang, kalau pengelolaannya dilakukan secara konvensional, tanpa dukungan pemerintah. Karena itu, di masa pemerintahan saya, sektor pariwisata ini menjadi sektor prioritas yang harus dibenahi. Tentu dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata,” kata Alias.
Salah satu modal awal untuk memperkenalkan sektor pariwisata Lingga ke dunia internasional adalah dengan melakukan Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa (PMTMA) di Daik Lingga yang melibatkan sejumlah negara sahabat, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, hingga Madagaskar.
“Insya Allah, acara perhelatan tamadun Melayu antarbangsa ini akan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla, pada hari Minggu, 19 November 2017. Acara ini juga disejalankan dengan event wisata Festival Gunung Daik yang diikuti sekitar 150 orang wisatawan asing. Ini langkah awal untuk memperkenalkan sektor pariwisata Lingga ke dunia internasional,” beber Alias.
Mantan Ketua DPRD Lingga ini berharap, Pemerintah Provinsi Kepri dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, tidak lagi menutup mata terhadap potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Lingga. Namun, bagaimana bersinergi menjadikan Lingga sebagai salah satu destinasi andalan di wilayah perbatasan.
“Terus terang, saya terharu atas apresiasi yang diberikan oleh Menteri Pariwisata dan jajarannya untuk mensukseskan event wisata budaya internasional yang baru pertama kali digelar di Lingga ini. Mudah – mudahan, ke depan Lingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang diperhitungkan di tingkat nasional,” harapnya.
Kabupaten Lingga yang berbatasan langsung dengan Kota Batam dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi ini, dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat udara dari Batam, Tanjungpinang, Pekanbaru dan Jambi. Selain itu, Kabupaten Lingga juga dapat diakses dengan menggunakan transportasi laut dari Batam dan Tanjungpinang dengan waktu tempuh sekitar 3 – 4 jam
(IL)
Posting Komentar
Facebook Disqus