Sebanyak 25 Orang Peserta PPID Dari OPD Pemkab Asahan Mengikuti Bimbingan Teknis Persandian

Dilihat kali

Kegiatan Bimbingan Teknis Persandian (Fhoto : Realitasnews.com)

ASAHAN, Realitasnews.com – Sebanyak 25 orang peserta PPID dari Organisasi Perangkat Desa (OPD) Kabupaten Asahan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Persandian yang digelar Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Asahan di Aula Melati kantor Bupati Asahan, Selasa (19/9/2017).  

Bimtek Persandian ini dibuka oleh Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang MAP yang diwakili oleh Asisten II, Drs Jhon Hardi.
 

Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang MAP dalam pidatonya yang dibacakan oleh Asisten II, Drs Jhon Hardi mengatakan tujuan Bimtek ini untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan akan pentingnya pengamanan informasi dan Komunikasi di jajaran Pemkab Asahan.
 

“Semoga dengan digelarnya Bimtek Persandian seluruh peserta yang mengikutinya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis persandian untuk mewujudkan kabupaten Asahan yang Religius,Sehat,Cerdas dan Mandiri,” tegasnya.
 

Dengan pesannya kemajuan teknologi, katanya, dibutuhkan kewaspadaan untuk  menghindari pencurian informasi yang sifatnya rahasia oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencegah hal ini diperlukan pengaturan pengendalian persandian  untuk menjamin keamanan informasi yang sifatnya rahasia
 

Ia juga menyebutkan bahwa penyelenggara persandian harus berkorelasi dengan berbagai aspek kelembagaan, SDM, alat peralatan sandi,sistem sandi serta prosedur pelaksanaanya, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran informasi yang bersifat klasifikasi rahasia.
 

Hal senada dikatakan oleh Plt.Kadis Kominfo , Rahmad Hidayat S,sos M.si dalam laporannya yang disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Drs.Nilwan Pase mengatakan Bimbingan Teknis Persandian ini digelar untuk memberikan bimbingan dan arahan tentang pengamanan informasi dan komunikasi di jajaran Pemerintah Kabupaten.
 

“Pegawai Aparatur Sipil Negara harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengamankan informasi yang dianggap pemerintah rahasia,” kata Nilawan.
 

(NES)

Share