Dilihat kali
LINGGA, Realitasnews.com - Delapan pasang suku Laut mengikuti nikah Massal yang digelar Pemkab Lingga, prosesi jemput nikah
Komunitas Adat Terpencil (KAT) pulau Lipan berkiyau menuju pulau Penuba.
Prosesi pesta nikah jemput penganten baru tersebut dihadiri langsung
oleh ketua PKK Kabupaten Lingga Hj Heryulita.
Sebagaimana
kebiasaan masyarakat komunitas Suku Laut, penganten baru harus berkiyau
menggunakan sampan. Sejumlah persyaratan seperti serampang, tombak
maupun kajang lengkap harus ada di sampan mereka.
Setelah sampai
di pulau Penuba, delapan pasang penganten tersebut disambut dengan
prosesi adat Melayu, disambut oleh Camat Selayar, Abang Safril, Ketua
LAM sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan M Ishak serta sejumlah tokoh
masyarakat.
Resepsi pernikahan delapan penganten tersebut juga diarak dari pelabuhan hingga kelapangan depan mesjid pulau Selayar.
Dalam
sambutannya, Camat Selayar Abang Safril mengatakan, prosesi jemputan
ini terlaksana berkat dukungan masyarakat dan penggagas serta masyarakat
Marwah Pulau Selayar. Serta masyarakat pulau Selayar umumnya.
"Alhamdulillah,
niat nikah jemput delapan pasang pengantin ini dapat terlaksana setelah
mereka masuk islam. Dan hari ini diselenggarakan secara adat
Melayu,"ujarnya Senin (31/7/2017)
Dikatakan, untuk pertama kalinya
prosesi ini dapat dilaksanakan. Dengan harapan kedepannya masyarakat
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Laut di pulau Selayar ini dapat
diperhatikan.
Di tempat yang sama, Ketua LAM Kabupaten Lingga H. M.
Ishak mengatakan secara kebudayaan, adat dan prosesi masyarakat Suku
Laut memang perlu dilestarikan. Namun, ketika mereka penganten yang
delapan orang ini telah memeluk agama Islam.
"Maka mereka telah
bertransformasi.Dunia Melayu itu Dunia Islam. Maka mereka juga perlu
ditunjuk ajari sebagaimana kebiasaan adat Melayu,"ujarnya.
Menurut
Ishak, secara historis masyarakat Suku Laut, memang erat kaitannya
dengan Kesultanan Lingga. Yakni mereka mengabdikan diri mereka kepada
Sultan. Serta mereka juga sudah bersumpah setia kepada Sultan bahwa
mereka tidak akan berkhianat.
"Jadi hari ini, wajar mereka nikah jemput secara adat melayu, karena mereka telah memeluk agama islam,"terangnya.
Ditempat
yang sama, Ketua TP PKK Lingga Hj Heryulita Wello, berharap delapan
pasangan penganten dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang telah
memeluk islam ini menjadi keluarga sakinah mawadah barokah.
"Harapan kita penganten baru ini hidup sakinah kedepan,"ujarnya.
Tampak
hadir pada pesta nikah tersebut, wakil ketua II LAM Kabupaten Lingga,
Badri. Tokoh masyarakat H Musfar beserta istri.Ketua LAM Kecamatan
Lingga, Komunitas Peduli Suku Laut, Densi Diaz dan Hendro Aqmal. Hadir
juga ketua Marwah Pulau Selayar. Dan mewakili ketua DPRD Lingga
sekaligus anggota DPRD Lingga yang juga putra asli pulau Selayar
Zakaria.
(tia)
Posting Komentar
Facebook Disqus