Dilihat kali
Sebanyak 80 Santri Pesantren Hidayatullah Dirawat Di Rumah Sakit (Fhoto : Realitasnews.com) |
Karimun, Realitasnews.com – Di duga keracunan lantaran memakan nasi kotak, sebanyak 80 anak pesantren Hidayatullah yang berada di Sememal, Kelurahan Pasirpanjang, Kecamatan Meral Barat terpaksa di larikan ke dua rumah sakit yang ada di Karimun yakni RSUD Muhammad Sani dan Rumah Sakit Bakti Timah, Sabtu (22/7/2017).
Salah seorang guru pengasuh pesantren Hidayatullah, Adi Bastian (23) saat ditemui media www.realitasnews.com di RSUD Muhammad Sani mengatakan kejadian tersebut berawal saat para santri makan nasi bungkus dari pemberian warga yang menyumbangkan sebanyak 150 nasi kotak ke pesantren Hidayatullah.
"Kejadiannya tadi sekira pukul 15.30 WIB, satu persatu anak santri awalnya mual, pusing dan muntah-muntah. Meskipun telah diberi obat namun kondisi mereka makin lemah diduga mereka keracunan setelah makan nasi kotak yang mereka makan tadi siang sekira pukul 12.00 WIB," kata Adi Bastian pada Sabtu malam (22/7/2017).
Sementara itu, Rosman (41) salah seorang dari keluarga yang memberikan makanan nasi kotak tersebut saat dikonfirmasi di RSUD Muhammad Sani mengatakan bahwa, Ia tidak mengetahui apa penyebab dari makanan yang mereka berikan hingga membuat para santri keracunan.
"Saya juga tidak tahu kok bisa sampai seperti ini, sebab sebagian anggota keluarga saya juga mengalami hal yang sama dan kejadiannya juga sama sekira pukul 15.30 WIB," kata Rosman.
Rosman bahkan mengatakan, nasi kotak yang diberikan tersebut merupakan masakan sendiri tetapi bumbunya dibeli di pasar.
Adapun alasan keluarganya memberikan makanan nasi kotak ke pesantren Hidayatullah lantaran merayakan ulang tahun cucunya.
"Kita niatnya ingin berbagi kepada anak yatim, tapi malah seperti ini kejadiannya," ucapnya.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Muhammad Sani Karimun,Zulhadi mengatakan belum bisa memberi keterangan apakah benar informasi dari keluarga santri yang menyebutkan mereka sakit lantaran keracunan dari makanan. Untuk membuktikannya perlu diambil sampelnya untuk ditest atau dianalisa di laboratorium.
“Saat ini pihak rumah sakit telah menangani seluruh pasien dan memberi cairan infuse karena kondisi korban sangat lemah,” jelasnya.
(jup)
Posting Komentar
Facebook Disqus