Dilihat kali
Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro Saat Menjadi Pembicara Dalam Acara Dialog Di Singapura (Fhoto : Istimewa) |
Berbicara di hadapan sekitar 50
pengusaha lintas sektoral negeri jiran Singapura ini, Hatanto memaparkan
berbagai terobosan yang telah dilakukan untuk meningkatkan minat investor
berbisnis di Batam. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kunjungan delegasi SBF
beberapa waktu lalu ke Batam yang mengungkapkan bahwa Batam masih menjadi
wilayah yang sangat diperhitungkan di Pasar Asia.
“Kami sangat optimis dengan sejumlah
terobosan yang dilakukan BP Batam, termasuk perbaikan sistem dari manual
menjadi online di seluruh layanan yang dimanfaatkan oleh investor. Misalnya,
layanan i23J dan KILK yang sangat diapresiasi oleh investor, serta fasilitas
dan layanan lainnya seperti Host to Host Sistem Perijinan Online Pelabuhan dan
aplikasi Geographical Information System (GIS) untuk manajemen lahan dengan
pemetaan menggunakan drone seperti di Singapura,” papar Kepala BP Batam.
Dalam Dialog Bisnis tersebut,
Hatanto menjelaskan berbagai aspek perekonomian Batam, termasuk pertumbuhan
ekonomi Batam yang saat ini didominasi industri manufaktur berorientasi ekspor,
serta nilai investasi tahun 2016 sebesar US$ 471,37 miliar yang didominasi
investasi dari Singapura.
“Sebagai negara yang paling banyak
melakukan investasi di Batam dalam lima tahun terakhir, Singapura memiliki
posisi yang penting. Berbagai perubahan dan perbaikan sistem yang telah
diaplikasikan oleh BP Batam diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan
mewujudkan Batam sebagai jendela investasi di Indonesia,” ungkap Hatanto.
Dialog Bisnis di Singapura ini
dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya, Ketua KADIN
Indonesia Komite Singapura, Michael Goutama, serta Direktur Eksekutif Singapore
Business Federation, Thian Tai Chew.
“Kami berharap hubungan bilateral
yang telah terjalin erat selama 50 tahun antara Singapura dan Indonesia,
khususnya dengan Batam, dapat terus ditingkatkan terutama melalui Forum Joint
Working Group Singapura – BBK, mengingat Singapura merupakan sumber investasi
PMA tertinggi di Batam untuk saat ini,” kata Ngurah Swajaya, Duta Besar
Indonesia untuk Singapura.
“Batam masih menjadi tujuan investasi
menarik bagi para investor Singapura. Batam memiliki kelebihannya sendiri,
Singapura juga memiliki kekuatannya sendiri, dan apabila dua kekuatan ini
dikolaborasikan akan dapat menghasilkan sesuatu yang sangat besar. Saat ini
Batam masih menjadi primadona bagi ekologi investasi di Asia,” ungkap Thian Tai
Chew, Direktur Eksekutif Singapore Business Federation.
Ketua KADIN Indonesia Komite
Singapura Michael Goutama menambahkan, bahwa Batam memiliki potensi yang sangat
besar karena lokasinya secara geografis sangat strategis dan memiliki berbagai
fasilitas yang menarik bagi investor. Potensi ini akan menjadi kenyataan bila
ditunjang dengan sejumlah reformasi kebijakan dari pemerintah pusat dan
perubahan sistem yang dilakukan BP Batam. “Bila keduanya – Batam dan Singapura
– dapat terus bekerjasama dengan erat dalam dunia bisnis, berbagai kepentingan
politik beberapa pihak dapat dihilangkan, Batam dapat kembali kepada tujuan
dasarnya yakni sebagai jendela investasi di Indonesia.”
(IK/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus