Dilihat kali
![]() |
Wako Tanjung Pinang, Lis Darmansyah Bersama Ibu Ibu Peserta Kursus Menjahit (Fhoto : Istimewa) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com
- Sebanyak 20 orang
Ibu RT yang merupakan utusan dari 18 Kelurahan di Kota Tanjungpinang mengikuti
pelatihan Menjahit Tingkat Mahir bagi Ibu-ibu Rumah Tangga (RT) yang digelar dinas
Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro kota Tanjung Pinang. Kegiatan Pelatihan
menjahit ini digelar selama 20 hari kerja, mulai tanggal 2 Mei hingga tanggal 26
Mei 2017 dan digelar di ruang praktek menjahit SMK Negeri 2 Tanjungpinang.
Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat di Kota
Tanjungpinang, dan di buka secara resmi oleh Walikota Tanjung Pinang, Lis
Darmansyah.
Tampak
hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha
Mikro, Drs. Marzul Hendri, Camat serta Lurah di lingkup pemko Tanjungpinang
Walikota Tanjungpinang, H. Lis
Darmansyah, SH, mengatakan setiap program yang dilakukan pemerintah kepada
masyarakat, semuanya punya tujuan sosial, dan hasil yang diharapkan akan
berdampak bagi peningkatan ekonomi keluarga. Untuk itulah, setiap program yang
disusun pemerintah selalu linear dan sinergi dengan permasalahan sosial dan
ekonomi masyarakat.
Karena
itu, kegiatan pelatihan menjahit pada hari ini, harus benar-benar mampu
membantu masyarakat, ibu-ibu diberi bakat supaya punya modal entrepreneur dan
menjadi usahawan, tetapi jika kegiatan ini hanya sekedar ceremonial, maka
tujuan tidak bisa tercapai." ucap Lis kepada seluruh peserta.
Setelah ikut pelatihan ini, ibu-ibu
ingin melakukan apa? tanya Lis kepada peserta. Lalu mereka menjawab, ingin
membuka usaha, meskipun ada sebagian peserta yang sudah bisa menjahit, tetapi
usaha yang mereka jalani masih kecil-kecilan.” Jawab salah satu peserta.
Lis kemudian mengingatkan kepada
mereka, supaya punya usaha jangan muluk-muluk, buatlah sesuatu yang sederhana
dahulu, tetapi punya nilai kualitas yang luar biasa. Ibu-ibu harus bisa
lahirkan ide-ide dan kreatifitas, jangan tunggu ada yang menjahit, tetapi
ibu-ibu bisa keluarkan produk, misalnya membuat jilbab.
Ibu-ibu
punya jilbab buatan mana? tanya Lis lagi, pasti banyak dari Tasikmalaya atau
Sumatera Barat, apalagi di Tasik itu, rata-rata ibu-ibu RT memproduksi jilbab,
produknya sudah sampai ke Malaysia, Turki, hingga Pakistan.
Hal-hal
sederhana seperti ini yang harus ibu-ibu pikirkan, punya inisiatif dan kreatif,
meski sederhana tetapi nilai kualitasnya luar biasa, saya yakin ibu-ibu pasti
bisa.
Dengan
demikian, ibu-ibu dapat meningkatkan sektor ekonomi rumah tangga dan memenuhi
kebutuhan keluarga. Kedepan, bila usaha ibu-ibu memang menjanjikan dan
membutuhkan modal, InsyAllah pemerintah akan membantu, supaya usaha ibu-ibu
bisa berkembang.
Dikesempatan
itu, Lis minta kepada perangkat Lurah, untuk aktif mencari dan membina
kelompok-kelompok kreatif yang ada di wilayahnya masing-masing. Kepada para
peserta, Mudah-mudahan melalui pelatihan ini, ibu-ibu sudah punya modal bakat
untuk membuka usaha jahit yang bisa membantu ekonomi keluarga.”tutupnya
Sekretaris
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro, Efendi menjelaskan bahwa
kegiatan ini sebagai upaya untuk menekan jumlah pengangguran yang ada di Kota
Tanjungpinang. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang merupakan
utusan dari Kelurahan se Kota Tanjungpinang.
Dia berharap, setelah pelatihan ini
ibu-ibu lebih trampil dan produktif, manfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan
ekonomi keluarga, apalagi ibu-ibu kita bantu dengan mesin jahit, mudah-mudahan
bantuan ini tidak mubazir, terlebih lagi sampai mesin jahit ini sampai
berpindah tangan atau di jual, kalau sampai di jual kami minta
pertanggungjawaban dari ibu-ibu semua. Untuk memastikannya, kami akan melakukan
pengawasan setiap 2 bulan sekali.
Ini kita lakukan supaya masyarakat
Kota Tanjungpinang benar-benar mempunyai sumber daya manusia yang bermutu dalam
wirausaha, khusunya kepada ibu-ibu rumah tangga dan yang tidak punya pekerjaan
tetap. Sehingga selain berwirausaha, ibu-ibu bisa membuka lapangan pekerjaan
yang baru bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan,” harapnya.
Sebelum
acara berakhir, Walikota menyerahkan mesin jahit kepada peserta secara simboli.
Peserta yang mengikuti pelatihan menjahit tingkat mahir, masing-masing peserta
diberikan satu unit mesin jahit.
(Hms/lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus