Dilihat kali
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun (Fhoto : Istimewa) |
BATAM, Realitasnews.com - Paham radikal, sikap intoleransi dan teroris yang saat ini jadi isu nasional
mendapat perhatian khusus Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Bersama ketua DPRD,
Jumaga Nadeak, Ia menolak keras ideologi-ideologi itu untuk hidup dan
berkembang di Tanah Melayu ini.
"Saya menolak keras paham
radikal dan sikap intoleransi di Kepri ini. Tidak ada tempat untuk hal-hal
seperti ini," kata Nurdin usai penutupan pendidikan dasar resimen
mahasiswa di Markas Yonmar 10/SBY, Senin (8/5/2017).
Menurutnya, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Maka
dari itu, Ia mengajak masyarakat melawan siapapun yang berusaha merubah
kesepakatan pendiri bangsa ini. "Kami mendukung penuh NKRI dan juga
empat pilar bangsa," tegasnya lagi.
Senada dengan Gubernur,Ketua DPRD
Jumaga Nadeak menilai ideologi radikal, terorisme dan inteloransi tidak boleh
dibiarkan berkembang di Kepri ini. Jika paham ini dibiarkan, Jumaga khawatir
akan mengganggu tatanan ketentraman dan kedamaian warga.
"Kita di Kepri sudah hidup aman
dan damai. Kedamaian ini dibangun bersama, tidak boleh diganggu oleh siapa
pun," katanya.
Untuk mengatasinya, semua unsur
harus mengambil peran masing-masing untuk melakukan upaya-upaya pencegahan guna
menangkal berbagai isu yang bisa memecah belah umat di daerah ini.
Tokoh agama misalnya. Mereka akan
berperan menyampaikan kepada umat untuk bersikap tegas menolak kehadiran paham
yang bisa mengganggu kerukunan hidup umat yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
(R/ Pay)
Posting Komentar
Facebook Disqus