Dilihat kali
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Gunung Sitoli, Yanto UE Menggelar Konfersi Pers Di Rumahny (Fhoto : realitasnews.com) |
GUNUNG
SITOLI, Realitasnews.com - Ketua DPC PDI Perjuangan kota Gunung Sitoli, Yanto UE
membantah terlibat atas tertangkapnya supir pribadinya dipelabuhan Gunung Sitoli
(26/4/2017) yang diduga membawa ganja dengan menggunakan mobil dinas yang
dipinjam pakaikan oleh Pemkot Gunung Sitoli kepadanya.
" Memang benar kalau yang
ditangkap itu adalah supir saya dan mobil yang dia bawah untuk menjemput barang
haram itu adalah mobil dinas yang dipinjam pakaikan Pemkot Gunung Sitoli kepada
saya. Jadi kalau dia ditangkap, hal itukan akibat dari perilakunya sendiri,
lalu kenapa saya dituding yang tidak, “ kata Yanto kepada sejumlah awak media saat
melakukan konferensi pers dikediamannya jalan Gomo, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Senin(8/5/2017).
Selanjutnya, Yanto yang juga ketua
Fraksi PDI perjuangan DPRD kota Gunung Sitoli itu menegaskan kalau semua
tudingan yang diarahkan kepadanya adalah tidak benar, karena kalau dia terlibat
pasti akan mempertanyakan perihal penangkapan padanya,
" Tetapi buktinya sampai
sekarang pihak kepolisian tidak pernah pertanyakan perihal penangkapan itu ke
saya. Jadi biarlah pihak yang berwajib yang akan menelusuri masalah itu, kita mendorong
pihak penyidik agar lebih jeli untuk mengungkap kasus tersebut", katanya
dengan nada kecewa.
Yanto menjelaskan bahwa sebelum
terjadi penangkapan, sekitar pukul 09.00 wib ada janji dengan Hadirat ST Gea
untuk ketemu di kantor DPRD kota Gunung Sitoli.
" Pada waktu saya hubungi
melalui Via seluler, ternyata nomor selulernya tidak aktif, sehingga pagi itu
saya langsung ke peternakan di Gunung Sitoli Utara. Sekitar dua jam saya berada
dipeternakan, bang Hadirat menghubungi ajak saya untuk bertemu dikantor sesuai
janji sebelumnya. Tetapi karena waktu saya memakai celana pendek, maka saya
mengganti lokasi pertemuan yakni di sekertariat DPC PDI Perjuangan aja",
ujarnya.
Selanjutnya, selama perjalanan dari
Gunung Sitoli Utara menuju ke kantor seketariat PDI Perjuangan di Desa Mudik,
Kota Gunung Sitoli, HY dihubungi seseorang,
" Setelah dia selesai
bertelepon saya bertanya siapa yang menghubunginya, pada waktu itu saya menduga
kalau menghubunginya adalah istriku, karena biasanya istriku selalu bertanya
kepada supir dimana keberadaanku.Tetapi jawaban supir itu kalau yang
menghubunginya adalah abangnya ", jelasnya.
Setelah sampai dikantor seketariat
beberapa menit kemudian HY bertanya kepada Yanto apakah pertemuan dengan
Hadirat masih lama lagi, karena dia mau keluar sebentar dengan alasan ada
keperluan,
" Karena saya masih lama saya
ijinkan dia keluar, tetapi saya tidak mengetahui kalau dia menggunakan mobil
dinas yang saya pakai, saya kira dia hanya menggunakan sepeda motor yang
ada di DPC. Saya baru mengetahui kalau supir saya membawah mobil ketika saya
menyuruh pegawai saya untuk mengambil surat-surat yang sudah dikonsep
terkait isi dari pertemuan kami hari itu, tetapi pegawai saya bilang kalau
mobil tidak ada", ujarnya.
Karena surat surat terkait isi
pertemuan ada di mobil, Yanto menghubungi HY dengan tujuan supaya segera
kembali, namum beberapa kali dihubungi tidak diangkat,
" Saya sempat emosi, sebab
dihubungi masuk tetapi tidak diangkat. Setelah saya ulang lagi untuk menelepon
dia, akhirnya diangkat, tetapi sungguh sangat terkejut saya karena yang bicara
orang lain, yakni oknum polisi dari Satnarkoba yang memberitahukan bahwa supir
saya terlibat Narkoba.
Mendengar kabar itu saya sempat
Down. Saya tidak ada hubungan dengan barang Haram itu", tuturnya. (Ganda)
Posting Komentar
Facebook Disqus