Dilihat kali
Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak Pimpin Rapat (Fhoto : Istimewa) |
TANJUNG
PINANG, Realitasnews.com - Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur
tahun 2016, mendapat sorotan tajam mayoritas fraksi di DPRD. Meski
diterima, Fraksi-fraksi pada umumnya tidak puas terhadap kinerja Gubernur Kepri.
Fraksi PDIP misalnya. Fraksi
mayoritas ini menilai Gubernur tidak menyampaikan secara rinci pengelolaan
keuangan daerah. "Pencapaian target yang tidak sesuai dengan target.
Pendapatan daerah, yang tingkat capaiannya rata-rata kurang dari 90 persen
menjadi masalah serius yang harus kita soroti. Mengapa tidak terealisasi
maksimal," kata ketua fraksi PDIP, Tawarich di ruang rapat DPRD, Selasa
(2/5/2017).
Kritikan juga datang dari fraksi
Golkar. Fraksi beringin menilai LKPj Gubernur Nurdin, belum sepenuhnya
memberikan harapan baru dalam penataan kehidupan yang lebih baik lagi. Hal ini
terpotret dari capaian kinerja utama yang melorot tajam.
Misalnya saja soal pengangguran.
Berdasarkan. Data BPS, tingkat pengangguran terbuka melonjak tajam di tahun
2016. "Jika ditahun 2015 pengangguran hanya 6,20 persen, maka di tahun
2016 pengangguran naik menjadi 9,03 persen," kata Ketua Fraksi Golkar Dewi
Kumalasari.
Akibatnya, angka pertumbuhan ekonomi
melorot. Gubernur, sambungnya, jangan hanya berpangku tangan. Gubernur,
seharusnya melakukan terobosan luar biasa lewat kebijakan-kebijakan strategis
di instansi internal dan eksternal juga lintas sektoral.
Catatan juga disampaikan Fraksi
Demokrat. Fraksi Demokrat menilai seharusnya LKPj mencantumkam dasar hukum
terkait APBD dan penjabarannya sebagai dasar hukumnya.
"Dalam rapat pembahasan Pansus
dengan sekda, diakui terjadi kekurangcermatan dalam pencantuman dasar hukum
LKPj. Terungkap juga bahwa penyusunan LKPj tidak melibatkan biro hukum sebagai
fungsi seharusnya," kata ketua Fraksi Demokrat Hotman Hutapea.
Realisasi hasil retribusi daerah dan
realisasi dana alokasi khusus yang tidak mencapai target juga menjadi bahan
pertanyaan fraksi Hanura Plus. Fraksi yang terdiri dari partai Hanura dan
Nasdem ini meminta penjelasan kongkrit tentang realisasi pendapatan lainnya
yang hanya 28,39 persen.
"Realisasi belanja langsung
yaitu 85,52 persen dan realisasi belanja bantuan keuangan kepada Provinsi,
Kabupaten da Kota hanya 38,71 persen dari pagu anggaran," sebut ketua
Fraksi Hanura yang ditandatangani sekretarisnya, Rudi Chua.
Keberhasilan pencapaian kinerja
Pemprov Kepri juga jadi sorotan Fraksi Hanura Plus. Menurut Hanura, capaian
kinerja Pemprov Kepri hanya 83,13 persen dan harus ditingkatkan kedepannya.
(hms/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus