Dilihat kali
Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah (Fhoto : Istimewa) |
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com -
Pasca musibah kebakaran pasar KUD Tanjungpinang 2013 silam, kini pasar tersebut
sudah dibangun kembali oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui bantuan dana
dari Kementerian Perdagangan RI.
Senin (8/5/2017) pagi tadi,
bangunan Pasar Baru KUD diresmikan operasionalnya oleh Walikota Tanjungpinang,
H. Lis Darmansyah, SH yang dihadiri Wakil Walikota, H. Syahrul, S. Pd, para
Asisten, Staf Ahli, jajaran Kepala OPD, Perbankan, Dirut BUMD, serta para
pedagang.
Walikota Lis Darmansyah, SH,
mengatakan pasar merupakan sarana utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
yang harus kita perhatikan, ini juga menyangkut geliat ekonomi pedagang kecil.
Pasca musibah kebakaran yang lalu, pembangunan pasar baru ini telah
melalui beberapa proses, karena itu, musibah tersebut hendaknya kita jadikan
sebagai pembelajaran.
" Setelah berdirinya bangunan
pasar ini, sistem pengelolaannya perlu ditata dengan baik, tidak ada lagi yang
sembraut dan kotor, kalau bisa lantainya harus tetap kering, karena pasar
tradisional ini bisa dijadikan sebagai destinasi wisata belanja di
Tanjungpinang, " kata Lis pada acara itu.
Pembangunan pasar ini, kata Lis,
pemko Tanjungpinang menerima bantuan dari Kementerian Perdagangan RI, awalnya
pemerintah pusat menggarkan Rp. 7 miliar, karena defisit maka kita mendapat bantuan
Rp. 5,2 miliar. Gedung pasar yang dibangun melalui anggaran APBN ini, belum
diserah terima oleh Pemerintah Pusat kepada Pemko, namun kita ingin segera
difungsikan oleh para pedagang, mengingat ekonomi pasar lama harus terus
bergerak.
Meski Tanjungpinang memiliki 3 zona
sektor ekonomi, yaitu pasar kota lama, batu 5 s.d 8, dan pasar bintan center,
namun kita juga harus memikirkan pergerakkan ekonomi secara merata di
Tanjungpinang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tahun ini, Lis sendiri akan bertemu
langsung dengan Menteri perdagangan untuk membicarakan membuka pasar baru di
Tanjungpinang, InsyAllah kita akan mendapatkan pasar baru lagi, namun sistem
perencanaannya dari mereka," ujarnya
Nantinya, pasar ini akan di kelola
oleh BUMD, bagaimana sistemnya, sarana dan prasarana yang layak, kontrol harga
hingga ketersediaan barang di pasaran. Meski sejatinya BUMD merupakan
perusahaan yang mencari profit/keuntungan, BUMD harus konsisten dan konsekwen
bantu masyarakat. Koordinasikan segala sesuatu dengan dinas terkait."
pungkasnya
Sebagai lembaga yang punya
kewenangan di pasar, BUMD harus tegas, yang namanya kerja pasti ada resikonya,
bekerjalah sesuai aturan dan protapnya, yang tidak benar segera ditindak, pasar
itu tidak ada geng-gengan dan preman-premannya, kita semua sama di mata hukum.
" Tidak ada lagi jagoan dan
penguasa di pasar. Pasar ini bukan untuk calo, makelar atau sejenisnya, bila
melanggar kita tertibkan sesuai aturan, ambil kebijakan sesuai hukum yang belaku,
jangan tunggu intruksi, beri teguran secara tertulis, bila tidak diindahkan
ambil jalur lain, pasar bukan tempat preman tetapi tempat orang berdagang,
mekanismenya harus diatur, biar akses pasar aman, nyaman dan pedagang
dilindungi, BUMD bisa minta bantuan Satpol PP untuk menertibkan itu ",
tegas Lis, ketika melihat bagunan pasar yang berdiri tanpa izin.
Saya tak mau lagi mendengar ada
keluhan dari para pedagang terkait kios-kios, kios ini harus digunakan oleh si
penyewa, bukannya di sewakan lagi ke orang lain, bila kedapatan kita hentikan
sewanya. Selain itu, demi kenyamanan masyarakat yang berbelanja, pasar Jalan
Gambir harus bersih, tidak ada lagi orang berjualan dipinggir jalan, jadi
aksesnya tidak sempit dan berdesakan. Nanti kita akan memanggil para pedagang
untuk mendiskusikan hal ini guna mencari solusi dan jalan keluarnya.
“ Saya ingin masyarakat itu
merasakan bahwa pemerintah ada, mereka merasa dilindungi dan diperhatikan
pemerintah, sehingga pasar ini mampu memberi pelayanan yang terbaik, dan
ingatlah untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pasar ini, jangan hanya mudah
untuk membangun tetapi sulit untuk menjaga “, ucapnya
Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Tanjungpinang, Drs. Juramadi Esram mengatakan bahwa
pembangunan pasar baru ini sudah dimulai sejak kepemimpinan bapak Suyatno, dan
saya sendiri melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan beliau.
Pasar ini sudah sangat dinanti-nanti
oleh para pedagang, karena itu, meski belum dihibahkan oleh pemerintah pusat
kepada kami, pasar ini kita resmikan dan fungsikan, namun sebelumnya kita sudah
melakukan koordinasi dengan Kementertian Perdagangan agar segera digunakan,
mereka pun tak ingin bangunan ini rusak jika kelamaan kosong.” ucapnya
Dia menjelaskan, sebelum resmi
diserahkan ke pemerintah kota Tanjungpinang, para pedagang tidak dimintai
retribusi, pemerintah memberi bonus retribusi kepada para pedagang, namun
pembayaran seperti listrik, air, dan kebersihan perlu dibayar. Mudah-mudahan
Juni nanti, pasar ini sudah diserahkan pemerintah pusat kepada pemko
Tanjungpinang, setelah mendapat persetujuan dari Menteri perdagangan, akan kita
kenakan retribusi untuk pendapatan asli daerah. Untuk pelaksanaannya pasar ini,
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian, tetapi operasionalnya nanti kita
serahkan ke BUMD.
Ada 30 kios dan 9 meja loss yang
tersedia bagi para pedagang. Dia berharap, para pedagang bisa menjaga
kebersihan pasar ini, karena selain sebagai tempat jual beli, pasar ini bisa
menjadi wisata belanja bagi wisatawan yang berkunjung ke Tanjungpinang,”
katanya
Setelah memberi sambutan, Lis dan
Syahrul meninjau kios-kios. Lis juga menuliskan pesan diatas kanvas putih yang
berbunyi “ Ekonomi merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan. Pasar salah
satu bagian dari kebutuhan tersebut dalam memenuhi hajat dimaksud. Selamat atas
peresmian pasar, semoga bermanfaat bagi masyarakat “.
Ketika menyusuri pasar, Lis terlihat
bertemu dengan beberapa pedagang dan mendengarkan keluhan mereka, Lis pun
menanggapi keluhan mereka dengan bijaksanan. Seusai meresmikan pasar baru,
Lis langsung menuju ke pasar Bintan Center untuk meresmikan mesin es kapasitas
2 ton yang bersumber dari dana APBN. (Hms/Lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus