Dilihat kali
Warga Mangsang Permai Ikuti RDP Di Komisi III DPRD Batam (Fhoto : Realitasnews.com) |
BATAM,
Realitasnews.com
– Puluhan warga Mangsang Permai, Sei Beduk, Batam memadati ruang Komisi III DPRD Batam guna mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP)
pada Jumat (5/5/2017) guna membahas masalah banjir sejak maraknya pembangunan
Kavling Siap Bangun (KSB) yang kerap menimpa pemukiman tersebut.
“Saya mensinyalir
dari pengembang yang membangun KSB ini ada yang belum lengkap memiliki
perijinan,” kata Sekretaris Camat Sei Beduk, Petrus Simatupang dengan nada
keras
Di sekitar KSB Mangsang Permai tersebut ada enam
perusahaan atau secara pribadi yang melakukan pematangan lahan untuk membangun KSB akibatnya jika hujan turun pemukiman
di kavling Mangsang Permai itu kerap dilanda banjir.
Keenam perusahaan itu menurut RT 008 RW 002 Mangsang
Permai, Sei Beduk, Pristiwanto yaitu : PT Jeni Prima Putra, PT Pendawa, PT
Langean Putra Kinaseh, PT BBSP, PT HGL, Sabar Hasibuan, dan Salman.
RDP ini dipimpin oleh ketua Komisi III, Nyangnyang
Harris Pratimura didampingi oleh anggota Komisi III lainnya , Werton Panggabean
, H Sumali dan anggota Komisi I DPRD Batam, Jurado Siburian, Dinas Lingkungan
Hidup kota Batam, dan Dinas Bina Marga pemko Batam.
Dalam RDP tersebut Ketua Komisi III DPRD kota Batam, Nyangnyang Harris Prattimura
sangat menyesalkan lantaran tidak semua perusahaan yang diundang menghadiri RDP
tersebut, bahkan ia kesal dengan BP Batam yang tidak hadir padahal BP Batam
yang memberikan ijin pembangunan KSB tersebut walaupun sebagian besar dari
mereka belum mendapat ijin UKL UPL dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam.
“Untuk sementara ini saya minta Penyidik PNS Dinas
Lingkungan Hidup kota Batam dan Satpol PP Batam untuk mempolice line lokasi
tersebut dan menghentikan seluruh kegiatan di sekitar pemukiman kavling
Mangsang Permai itu ,” kata Nyangnyang yang disambut riuh dengan tepuk tangan
dari warga sebagai tanda mendukung kebijakan Nyangnyang tersebut
Namun salah seorang warga bernama Petrus mengatakan selain
mempolice line harus ada solusi penanganan banjir pasalnya jika hujan turun pemukiman
mereka langsung dilanda banjir bandang.
“Ijin pimpinan saya mohon tumpukan tanah di dekat
jalan pemukiman kami itu di angkut dan dibangun alur parit draenase agar jika
hujan turun air nya bisa lancar mengalir ,” kata Petrus
Petrus memohon agar alat berat para pengembang
digunakan untuk mengangkut tanah timbunan dan pembangunan parit draenase.
“Saya minta kepada pak Suratno yang mewakili Dinas
Bina Marga kota Batam agar berkoordinasi dengan pengembang untuk menggunakan
alat berat mereka untuk mengangkat tanah timbunan tersebut dan membangun draenase sehingga alur luapan air hujan dapat mengalir,” perintah
Nyangnyang dengan nada tegas.
Nyangnyang Harris Pratimura juga berjanji akan
mengirimkan surat rekomendasi kepada instansi terkait untuk mempolice line
lokasi itu . (IK/lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus