Dilihat kali
 |
| Ratusan Masyarakat Batam Gelar Aksi Demo (Fhoto : Istimewa) |
BATAM, Realitasnews.com– Ratusan masyarakat Sagulung kembali menggelar aksi demo di kantor
Walikota Batam, jalan Engku Putri Batam Centre, Batam pada Rabu pagi
(24/5/2017). Mereka mendesak agar Gubernur Kepri, Nurdin Basirun
mencabut Pergub nomor 21 Tahun 2017 tentang Kenaikan tarif Listrik yang
naik sebesar 45 persen.
“ Kami sangat mengharapkan agar kenaikan tarif listrik di Batam sebesar 45 % dibatalkan,” kata Herman dalam orasinya.
Walau
hujan gerimis demi memperjuangkan aspirasinya para pendemo tetap
bertahan di depan kantor walikota Batam, mereka menyampaikan orasinya
secara bergantian.
Tidak
berapa lama, Walikota Batam, Rudi dengan menggunkan payung datang
menemui pendemo, tampak juga Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Kepri, Amjon dan GM Service Busines Unit Bright PLN Batam,
Kurnia Rumdhoni.
Kepada
para pendemo, Amjon mengatakan, ia mewakili Gubernur Kepri, Nurdin
Basirun dan menyampaikan menyampaikan salam dari Gubernur Kepri,Nurdin
Basirun kepada seluruh masyarakat Batam, tarif listrik Batam akan di
turunkan dari 45 % menjadi 15 %.
“Kami
telah rapat dengan RT/RW se-kota Batam kenaikan tarif listrik dari 45 %
akan diturunkan menjadi 15 % ,” kata Amjon disambut riuh tepuk tangan
dari para pendemo.
Penurunan kenaikan tarif listrik PLN Batam ini, dikatakan Amjon, sudah diputuskan pada Selasa lalu.
“Kenaikan tariff listrik dari 45 % menjadi 15 % akan ditandatangani hari ini,” kata Amjon.
Ia
menyebutkan bahwa kenaikan tarif PLN sebesar 15 % ini akan diterapkan
untuk pemakaian bulan Mei ini dan untuk penagihan di bulan Juni 2017 .
Kendati
demikian Amjon menjelaskan bahwa Pergub tetap dipertahankan, kenaikan
tariff listrik PLN ini akan dilakukan secara bertahap dan yang direvisi
adalah petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) Pergub
tersebut.
“Yang
penting tuntutan masyarakat Batam saat ini telah dipenuhi bagaimana
kenaikan berikutnya akan dibahas kembali,” pungkas Amjon.
(IK/lian)
Posting Komentar
Facebook Disqus